Ini Spesifikasi Rudal China yang Jadi Senjata Baru Brigade al-Qassam Lawan Israel, si 'Panah Merah' Penghancur
Senjata baru Brigade al-Qassam buatan China berhasil lumpuhkan tank Israel. Lantas seperti apa spesifikasinya?
Senjata baru Brigade al-Qassam buatan China berhasil lumpuhkan tank Israel. Lantas seperti apa spesifikasinya?
Ini Spesifikasi Rudal China yang Jadi Senjata Baru Brigade al-Qassam Lawan Israel, si 'Panah Merah' Penghancur
Sebuah video yang sebelumnya diunggah akun X @warfareanalysis merekam detik-detik rudal para pejuang Gaza berhasil menyerang tank zionis Israel.
Para pejuang al-Qassam berhasil melumpuhkan lewat serangan jarak jauh hingga membuat sejumlah tentara Israel kocar-kacir. Rudal itu berhasil meledak dan membuat tank Israel terbakar.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Bagaimana alat militer China bekerja? Menurut para peneliti, militer China bisa menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengunci sinyal musuh dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, memecahkan kode parameter fisik dari sinyal-sinyal ini hampir seketika, dan secara efektif menekannya – sambil memastikan kelancaran aliran komunikasi mereka sendiri.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
-
Bagaimana Brigade al-Qassam menembak rudal? Dari video tersebut, para pejuang al-Qassam menggunakan peluru kendali (rudal) buatan China, HJ-8 'Red Arrow'. Senjata itu berhasil mengarah sasaran ke tentara Israel hingga terjadi ledakan hebat dan membuat mereka berhamburan dan panik.
-
Siapa yang membuat rudal Israel? Berdasarkan catatan, MIL telah diizinkan mengirimkan produknya ke Israel paling lambat Januari 2024.
-
Di mana alat militer China ditemukan? Detail dari teknologi baru ini dipublikasikan oleh ilmuwan Yang Kai, seorang profesor dari Fakultas Informasi dan Elektronik Institut Teknologi Beijing dan timnya dalam jurnal Radio Communications Technology pada 17 Januari.
“Kami telah menghancurkan Kendaraan Rekayasa Tempur Zionis jenis “Karpet” dengan peluru kendali di sebelah barat wilayah Tel Zaarab di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, menyebabkannya terbakar,”
tulis keterangan video di akun @warfareanalysis.
Serangan itu sekaligus menjadi bukti bahwa klaim kemenangan Israel atas Hamas hanya sebuah isapan jempol belaka.
Banyak yang penasaran dengan jenis senjata yang mampu melumpuhkan tank Israel tersebut. Ternyata senjata itu dikenal jitu dan berbahaya.
Senjata itu dipergunakan khusus untuk menargetkan kendaraan militer Israel. Spesifikasinya pun bukan main-main.
Senjata Red Arrow atau HJ-8 (Hongjian-8) merupakan sebuah rudal anti-tank generasi kedua yang menggunakan sistem yang dipandu kawat dan dilacak secara optik.
Pada tahun 1970, korps lapis baja China pertama kali mengusulkan untuk mengembangkan penerus HJ-73 dan ini kemudian disetujui, ditetapkan sebagai AFT-8 atau HJ-8.
Rudal ini dikembangkan bersama oleh Lembaga Penelitian 203 dan Pabrik 282, namun sempat terhambat karena gejolak politik.
Perancang utama HJ-8 ini adalah Wang Xingzhi (王兴治) dan Zhao Jiazheng (赵家铮). Pembangunan belum selesai sampai awal tahun 1980-an, setelah berakhirnya Revolusi Besar Kebudayaan Proletar.
Setelah menerima sertifikasi negara, rudal tersebut memasuki produksi massal pada tahun 1984.
Pesawat ini dilengkapi proyektil anti-lapis baja yang terdiri dari hulu ledak, roket berbahan bakar padat, dan unit kontrol yang terhubung ke platform peluncuran melalui kabel untuk panduan visual ke target.
Rudal China ini memiliki jangkauan akurasi tinggi antara 3 hingga 4 kilometer dan telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sejak akhir tahun 1980an.
Red Arrow diproduksi pada tahun 1980 dan juga digunakan dalam Perang Bosnia dan Herzegovina dan konflik setelah revolusi Suriah.
Senjata ini juga pernah digunakan oleh Sri Lanka, Irak sampai konflik Pakistan-India.
Rudal tersebut cukup ringan dengan bobot hanya 25 kilogram. Namun rudal tersebut dapat meluncur dari darat, kendaraan tempur, atau helikopter serang.
Mengutip laporan Sputnik pada tahun 2021 saat ini industri militer Tiongkok telah mengembangkan beberapa sistem rudal anti-tank portabel generasi ketiga, termasuk yang sebanding dengan FGM-148 Javelin Amerika.
Pengamat militer Kolonel Hatem Al-Falahi mengatakan bahwa rudal ‘Red Arrow’ yang digunakan Hamas dianggap sebagai perkembangan senjata modern.
Rudal itu memungkinkan untuk menyerang kendaraan dan unit lapis baja dari jarak hingga 4 kilometer.
Berdasarkan analisanya, kemampuan rudal tersebut secara efektif menargetkan kendaraan dan kendaraan lapis baja dan bertujuan untuk menyerang unit militer dari jarak jauh.