Kisah Joni Pemanjat Tiang Bendera saat SMA Ikut Anggota TNI Tinggal di Asrama Kompi Senapan
Terungkap, Joni ternyata memiliki kehidupan yang dekat dengan anggota TNI.
Kisah Joni Pemanjat Tiang Bendera saat SMA Ikut Anggota TNI Tinggal di Asrama Kompi Senapan
Joni Kala atau Bocah Merah Putih mendadak kembali jadi sorotan. Dia sempat mengaku gagal saat mendaftar jadi prajurit TNI hingga menagih janji ke Jokowi.
Belakangan terungkap, Joni ternyata memiliki kehidupan yang dekat dengan cita-cita yang ingin dicapainya. Dia bahkan tinggal di asrama kompi senapan.
Berikut ulasan selengkapnya.
Cerita Joni Berjuang Mencapai Cita-cita
Tahun 2018, Joni mengungkap keinginan mendalamnya untuk menjadi prajurit TNI. Hal itu disampaikannya tepat di hadapan Presiden Jokowi saat dia beserta kedua orangtuanya diundang ke Istana Kepresidenan.
Begitu mendengar jika kelak bakal dipermudah saat mengikuti seleksi anggota TNI, Joni tersenyum bahagia kala itu.
Sejak saat itu, Joni pun diketahui begitu mempersiapkan diri. Tahu cita-citanya cukup sulit, dia selalu rajin berolahraga dan hidup di dalam kedisiplinan yang tinggi.
Demi mencapai cita-citanya, Joni bahkan rela tinggal di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti.
Di sana, dia hidup bersama salah satu anggota TNI semasa masih duduk di bangku sekolah di SMA Negeri 1 Atambua.
Usai kelulusan, Joni dengan antusias langsung bertolak ke Kota Kupang demi mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024.
Dia mengikuti tahap awal yang berlokasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Namun tak disangka, dia harus menelan kekecewaan. Joni dinyatakan tak memenuhi syarat.
Tagih Janji Jokowi
Joni kembali muncul ke publik usai video berisi pesannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.
Bagaimana tidak, Joni sebelumnya diketahui pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipermudah jika kelak dia mendaftar jadi anggota TNI.
Namun, Joni pun nyatanya justru dinyatakan gugur. Alhasil, pemuda berusia 19 tahun itu pun menagih janji. Secara terang-terangan, Joni meminta bantuan hingga menyebut jajaran petinggi TNI, Panglima TNI, hingga Presiden Jokowi.
"Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya. Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," terangnya.
Sebelumnya, Joni dikabarkan gagal menjadi anggota Bintara TNI. Joni dinyatakan tidak lulus pada tahap awal dan diminta untuk kembali mempersiapkan diri tahun depan.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi di lain kesempatan.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap Jon
Joni mengaku sedih dan merasa kecewa saat diumumkan bahwa dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Viral Panjat Tiang Bendera
Joni pernah viral seantero Indonesia karena aksi nekatnya memanjat tiang bendera setinggi 15 meter saat upacara peringatan HUT Ke-73 di Lapangan Mota Ain, pada tanggal 17 Agustus 2018 silam. Aksinya itu diketahui berlangsung saat Panglima TNI masih dijabat oleh Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.
Aksinya itu mencuri perhatian seluruh pejabat negeri ini tak terkecuali orang nomor satu Indonesia yakni Presiden Joko Widodo. Bahkan ia bersama kedua orangtuanya diundang menghadiri upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan.
Dia diberi tiga hadiah. Joni kala itu diberi satu unit sepeda, rumahnya diperbaiki, hingga diberi janji Presiden bakal dipermudah saat memasuki seleksi jadi abdi negara.