Kolesterol Tinggi Bisa Terlihat di Kulit, ini Tanda-tandanya
Tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Terdapat berbagai metode untuk mengendalikan atau mencegah peningkatan kolesterol. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain adalah menjaga pola makan yang sehat, menghindari gaya hidup yang tidak aktif, serta berusaha untuk tetap bergerak secara aktif.
Namun, tantangan terbesar dalam kondisi ini adalah tidak adanya gejala yang jelas terkait kolesterol tinggi. Umumnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda, sehingga dokter sering menganjurkan untuk melakukan tes darah. Meskipun demikian, ada beberapa indikator yang dapat memberikan petunjuk kepada Anda.
Oleh karena itu, mengutip dari Health Shots, Senin (10/2/2025), penting untuk memperhatikan kadar LDL dalam tubuh Anda. Kadar LDL atau Low-Density Lipoprotein yang tinggi, yang sering disebut sebagai kolesterol "jahat", dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri, yang pada gilirannya membatasi aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Di sisi lain, HDL atau High-Density Lipoprotein, yang dikenal sebagai kolesterol "baik", berfungsi untuk mengangkut kelebihan kolesterol dari aliran darah menuju hati untuk dibuang.
"Hal ini dapat mengurangi risiko penyumbatan arteri, jadi menjaga keseimbangan antara LDL dan HDL sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan," ungkap ahli jantung Dr Anesh Jain.
Jika kadar kolesterol total Anda mencapai 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih, maka Anda perlu berupaya untuk menurunkannya. Lalu, bagaimana cara mengenali gejala kolesterol tinggi yang muncul pada kulit? Berikut ini adalah tanda-tanda kolesterol tinggi pada kulit yang perlu Anda waspadai beserta cara penanganannya.
Tanda-Tanda Kolesterol Tinggi di Kulit

"Kolesterol tinggi dapat menyebabkan perubahan yang nyata pada kulit karena penumpukan lemak atau kristal kolesterol di pembuluh darah," jelas Dr. Jain.
Gejala yang muncul pada kulit dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan seseorang.
1. Xantoma
Benjolan berwarna kekuningan atau nodul lemak dapat muncul di bawah permukaan kulit. Biasanya, benjolan ini terlihat di area sekitar mata, siku, lutut, sendi, serta bokong.
"Xantoma terjadi ketika kadar kolesterol tinggi beredar di aliran darah dan mengendap di kulit. Benjolan ini lebih umum terjadi pada orang dengan kadar kolesterol LDL yang sangat tinggi, sering kali karena kondisi genetik seperti familial hypercholesterolemia," jelasnya.
2. Xantema
Anda mungkin akan menemukan plak lunak berwarna kekuningan yang muncul di sekitar kelopak mata, terutama di sudut dalamnya. Timbunan ini biasanya simetris dan berkembang secara perlahan seiring dengan berjalannya waktu.
"Xantema merupakan indikator penumpukan lipid (lemak) di kulit dan dapat menjadi tanda kolesterol tinggi serta peningkatan risiko penyakit jantung," ucapnya.
3. Frank's sign
Ini adalah lipatan diagonal yang terlihat pada cuping telinga, membentang dari lubang telinga hingga tepi bawah.
"Penyebab pasti Frank's sign tidak jelas, tetapi mungkin terkait dengan berkurangnya sirkulasi darah karena penumpukan kolesterol di arteri," kata Dr. Jain.
Gejala-gejala kolesterol pada kulit ini tidak hanya sekadar masalah kosmetik, melainkan juga bisa menjadi indikator adanya masalah kardiovaskular yang lebih serius.
4. Psoriasis

Psoriasis adalah suatu kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit. Bagi penderita psoriasis, kulit dapat mengalami perubahan warna dan ditutupi oleh sisik.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 dan dipublikasikan dalam Arthritis & Rheumatology menunjukkan bahwa peserta dengan kadar kolesterol tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami psoriasis, terutama di antara mereka yang tidak pernah menggunakan obat penurun kolesterol.
5. Lichen Planus
Lichen planus adalah kondisi yang menimbulkan rasa gatal dan kadang-kadang disertai nyeri. Kondisi ini juga mungkin terkait dengan tingkat kolesterol yang tinggi.
Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 dan diterbitkan dalam The Medical Bulletin of Sisli Etfal Hospital, ditemukan bahwa partisipan yang menderita lichen planus memiliki kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih tinggi.
6. Arcus Senilis
"Lingkaran abu-abu, putih, atau kebiruan muncul di sekitar mata, tetapi tidak memengaruhi penglihatan," ungkap seorang ahli.
Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kolesterol di kornea. Meskipun sering dijumpai pada orang dewasa yang berusia lebih dari 60 tahun, kemunculannya pada individu yang lebih muda dapat menjadi tanda adanya kadar kolesterol yang tinggi.
Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi di Kulit

Jika Anda mendapati salah satu tanda kolesterol di kulit, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Rutin Berolahraga
Untuk mengatasi gejala kolesterol yang muncul di kulit, penting bagi Anda untuk berolahraga secara teratur. Menurut American Heart Association, melakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang selama sekitar 150 menit setiap minggu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
2. Lakukan Tes Profil Lipid
Tes darah ini berfungsi untuk mengukur kadar LDL, HDL, kolesterol total, dan trigliserida, yaitu sejenis lemak yang ada dalam tubuh. Dengan melakukan tes ini, Anda dapat mengetahui apakah kadar kolesterol Anda tinggi dan apakah perlu mendapatkan perawatan medis. Pastikan untuk berpuasa minimal 8 jam sebelum menjalani tes ini.
3. Terapkan Perubahan dalam Gaya Hidup
Dokter spesialis jantung akan merekomendasikan Anda untuk mengadopsi pola makan yang sehat, rendah lemak jenuh, dan kaya serat guna mengelola gejala kolesterol di kulit. "Tingkatkan asupan serat dengan mengonsumsi gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran, serta buah-buahan. Konsumsi lemak sehat yang ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak seperti salmon," kata ahli tersebut.
4. Jauhi Kebiasaan Merokok dan Minuman Beralkohol

Jika Anda sering mengonsumsi alkohol dan merokok, sangat penting untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut. "Merokok dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan risiko penyumbatan arteri, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida," katanya. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan, terutama kadar kolesterol, sebaiknya Anda menghindari alkohol dan tidak merokok.
5. Pertimbangkan Perawatan Medis
Setelah menyadari adanya gejala kolesterol pada kulit, perubahan dalam gaya hidup mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah tersebut. Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, tetapi dapat menyebabkan perubahan pada kulit beberapa orang. Anda tidak boleh mengabaikan gejala kolesterol tinggi ini, karena hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung Anda. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, menjaga pola makan yang seimbang, dan tetap aktif agar kadar kolesterol tetap dalam batas yang sehat.