Mengenal Lebih Dekat 5 Sosok 'Srikandi' di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Para 'Srikandi' ini ditunjuk karena dinilai mampu menjalankan tugas sesuai kemampuannya.
Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama Menteri di Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10) malam. Ada 48 Menteri yang akan membantu Prabowo-Gibran di Pemerintahan. Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya Menteri yang dijabat oleh perempuan.
Para 'Srikandi' ini ditunjuk karena dinilai mampu menjalankan tugas sesuai kemampuannya. Berikut 5 Menteri perempuan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sri Mulyani Indrawati
Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Sri Mulyani kembali sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Sri Mulyani mendapatkan tugas yang sama seperti di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dengan penunjukan ini, Sri Mulyani menjadi Menkeu dengan jabatan terlama, yakni 13 tahun.
Srimul adalah seorang pakar ekonom yang sangat berpengalaman. Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum.
Srimul punya segudang pengalaman di bidang keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja. Sejak 1 November 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group).
Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Pendidikan dan Prestasi Sri Mulyani
Sri Mulyani menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia pada 1986. Dia melanjutkan pendidikan di University Illinois at Urbana-Champaign dan meraih gelar Master dan Doktor bidang Ekonomi tahun 1992.
Sepak terjangnya sebagai Menteri Keuangan terlama dimulai setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Keuangan tahun 2005-2010.
Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri adalah memecat petugas korup di departemen keuangan. Berkat kebijakannya, dia berhasil meminimalisir angka korupsi.
Selama menjabat Menkeu, berbagai prestasi berhasil ditorehkan. Di antaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang, serta memberi kepercayaan pada investor.
Wanita kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962 ini kembali menunjukkan prestasi setelah menjadi wanita Asia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia tahun 2010 hingga 2016.
Setelah enam tahun menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, Srimul kembali ke Tanah Air dan mengisi posisi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro atas permintaan Presiden Jokowi. Dia bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sejak 2016 hingga 2024.
Tahun pertamanya kembali menjadi Menkeu membawa sejumlah gebrakan, antara lain memangkas Rp6,7 triliun belanja kementerian dan lembaga yang dinilai tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun Dana Alokasi Umum (DAU) ke 165 daerah karena posisi kas masih tinggi, hingga melobi langsung pengusaha besar agar berpartisipasi dalam program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Prestasinya dalam menjaga dana negara kembali mengantarkannya menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik tahun 2017 oleh Majalah Finance Asia. Dia dinilai berhasil mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3% menjadi 2,5% dari PDB.
Sebelum menjabat sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani sempat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ke-8 tahun 2004-2005 dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2008 hingga 2009 masa kepresidenan SBY.
Meutya Hafid
Meutya Viada Hafid atau yang akrab disapa Meutya Hafid, adalah seorang jurnalis dan politisi Indonesia yang dikenal berkat kontribusinya di bidang jurnalistik dan pemerintahan. Dia mendapatkan kepercayaan mengampu sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.
Lahir di Bandung pada 3 Mei 1978, Meutya memulai kariernya sebagai jurnalis sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota DPR RI.
Lahir di Bandung pada 3 Mei 1978, Meutya memulai kariernya sebagai jurnalis sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota DPR RI.
Meutya menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak tahun 1980-an. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Menteng 02 dan melanjutkan ke SMPN 1 Jakarta. Selanjutnya, ia melanjutkan studi ke luar negeri di Crescent Girl School, Singapura, dan lulus dengan gelar Sarjana Teknik Manufaktur di UNSW Sydney, Australia pada 2001.
Meutya juga merupakan lulusan Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia yang menyelesaikan pendidikan pada 2018 silam.
Mengawali karier sebagai seorang jurnalis, Meutya kemudian terjun ke dunia politik dan kini dipercaya sebagai Menteri Komunikasi dan Digital selama lima tahun ke depan dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Rini Widiyantini
Rini Widyantini salah satu Menteri perempuan di Kabinet Merah Putih. Rini ditunjuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB). Ia menggantikan Azwar Anas.
Rini Widyantini lahir di Bandung pada 29 Mei 1965. SD hingga SMA ia habiskan di Bandung. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Padjadjaran dan mendapatkan gelar Master of Publik Manajemen di The Flinders University of South Australia.
Karier Rini dimulai di Kementerian PANRB sebagai Analis Kebijakan Pada Asisten Deputi Urusan Pelaksanaan Kebijakan pada tahun 1997.
Selanjutnya ia menjabat sebagai Kepala Subbidang Penyusunan Kebijakan Kelembagaan Non Departemen pada 2020.
Ia kemudian diminta untuk menjadi Kepala Bidang Penyusunan Kebijakan Kelembagaan Non Departemen pada 2001; dan Kepala Bidang Desain Kelembagaan Non Departemen pada 2002.
Pada 2008, ia menjabat sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian di Kementerian PANRB, kemudian di tahun 2009 sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian I.
Kariernya terus menanjak, hingga pada 2012 sebagai Deputi Bidang Kelembagaan Kemenetrian PANRB dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana pada 2013.
Widiyanti Putri Wardhana
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Widiyanti Putri Wardhana sebagai Menteri Pariwisata di Kabinet Merah Putih. Widiyanti diikenal sebagai sosok yang berpengaruh di dunia bisnis dan sosial. Dia merupakan putri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, sebuah perusahaan besar yang aktif di berbagai sektor, termasuk agribisnis dan pertambangan.
Selain itu, Widiyanti adalah istri dari Wishnu Wardhana yang merupakan mantan direktur utama PT Indika Energy Tbk (INDY), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Melansir Antara, 15 Oktober 2024, Widiyanti Putri mulai terjun ke dunia bisnis sejak lama, terutama di sektor agribisnis melalui PT Teladan Prima Agro (TPA). TPA bergerak di bidang pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang memulai operasinya pada tahun 2004 di Kalimantan Timur.
Di bawah pengelolaannya, TPA berkembang pesat dengan perkebunan yang tersebar di Kabupaten Berau, Kutai Timur, Paser, dan Kutai Kartanegara. Sejak 2021, Widiyanti menjabat sebagai Komisaris di PT Teladan Prima Agro. Sebelumnya, ia sempat menjadi Direktur di perusahaan yang sama selama sembilan tahun, dari 2012 hingga 2021.
Selain itu, dia juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa anak usaha TPA sejak 2013, dan pernah menjadi Komisaris PT Teladan Agro Resources dari 2007 sampai 2012.
Untuk latar belakang pendidikannya, Widiyanti meraih gelar Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis dari Pepperdine University. Malibu, California pada tahun 1993. Pengalamannya di dunia pendidikan internasional ini memperkuat wawasan dan kemampuan bisnisnya dalam mengelola perusahaan.
Arifatul Choiri Fauzi
Arifatul Choiri Fauzi
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah resmi menunjuk Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029. Pengumuman ini disampaikan pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, saat memperkenalkan para menteri baru.
Penunjukan Arifatul Choiri Fauzi tidak mengejutkan, mengingat perannya sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU). Sebelumnya, pada Senin, 14 Oktober 2024, dia menjadi salah satu dari 49 tokoh yang diundang ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Saat itu, dia belum mengungkapkan posisi yang akan diembannya. Namun, kini dia resmi menggantikan Bintang Puspayoga di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Arifatul Choiri Fauzi dikenal aktif dalam organisasi Islam, terutama Nahdlatul Ulama (NU). Selain menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muslimat NU, dia juga menjadi anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI).
Tak hanya aktif di organisasi keagamaan, Arifatul juga memiliki pengalaman politik. Pada Pilpres 2024, dia berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Kini, dia dipercaya memimpin Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawa harapan besar untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.