Prabowo Tunjuk Meutya Hafid Jadi Menteri Komunikasi dan Digital
Meutya Hafid ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital menggantikan Budi Arie Setiadi.
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan para Menteri untuk membantu pekerjaannya selama 5 tahun mendatang. Salah satu Menteri yang ditunjuknya adalah Meutya Hafid. Anggota DPR ini akan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.
“Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital,” kata Prabowo, Minggu (20/10).
-
Siapa yang menunjuk Meutya Hafid sebagai Menkominfo? Pelantikan ini dilakukan oleh Presiden Prabowo dan menjadi momen penting dalam perjalanan kesetaraan gender di pemerintahan.
-
Kapan Meutya Hafid diangkat jadi Menkominfo? 'Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital,' kata Prabowo, Minggu (20/10).
-
Kenapa Meutya Hafid dianggap penting sebagai Menkominfo? Sebagai menteri perempuan pertama di Kominfo, Meutya membawa perspektif baru yang diharapkan mampu menjawab tantangan era digital yang terus berubah.
-
Apa fokus kerja Meutya Hafid di Kominfo? Selain itu, Meutya menyebut pihaknya akan memfokuskan pada kerja-kerja merealisasikan aspirasi masyarakat yang ia tampung selama menjadi Komisi I DPR RI.
-
Apa yang dikritik Meutya Hafid ke Menkominfo? 'Harusnya ada sikap meminta maaf, karena secara jujur harus diakui kita belum mampu mengamankan data-data pribadi masyarakat dengan maksimal,' ujar Meutya.
Dengan demikian, posisi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Meutya bukanlah orang baru di sektor ini. Dia pernah menjabat Ketua Komisi I DPR RI, termasuk mengawal isu-isu teknologi informasi.
Dalam wawancara yang dikutip dari KompasTV, Meutya menyebut penunjukannya sebagai Menteri Komunikasi dan Digital untuk mengatasi masalah judi online.
“Judi online menjadi titipan Pak Presiden. Yang lain nanti menyusul,” ujar dia.
Sebelumnya, beberapa pengamat telah mengusulkan kepada pemerintah Prabowo nantinya mengganti nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatik (Kominfo). Hal ini lantaran sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
“Kalau kita perhatikan, Kementerian Kominfo ini kan usianya sudah 23 tahun. Sehingga memang perlu adanya perubahan di dalam Kementerian Kominfo, terutama dalam hal nomenklatur. Kalau kita lihat, nomenklatur informatika saat ini sudah tidak cocok dan tidak sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan zaman,” ujar Direktur ICT Institute, Heru Sutadi.
Dia pun menceritakan bahwa di awal-awal disematkannya terminologi informatika, kala itu yang berkembang adalah teknik informatika. Lebih kepada perangkat komputernya. Berbeda dengan saat ini di mana digitalisasi kian massif yang menuntut adanya banyak perubahan.
“Tapi dengan perkembangan seluler, teknologi baru yang terkait dengan digitalisasi, internet of thing, big data analitik, artificial intelligence, penggunaannya lebih pas adalah digital. Jadi kita berharap Presiden Prabowo nantinya juga mengubah nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital atau misalnya katakan menambah ekonomi digital atau digital saja,” jelas dia.