Pesan Mendalam Hamzah Haz untuk Anak Muda 'Hablum Minallah dan Hablum Minannas'
Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, wafat di rumah ketika hendak salat Duha pada Rabu (24/7), pukul 09.30 WIB.
Pesan Mendalam Hamzah Haz untuk Anak Muda 'Hablum Minallah dan Hablum Minannas'
Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, wafat di rumah ketika hendak salat Duha pada Rabu (24/7), pukul 09.30 WIB. Ia dimakamkan di pemakaman pribadi keluarga dekat masjid yang dibangunnya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Hamzah Haz meninggal pada usia 84 tahun, di atas rata-rata harapan hidup orang Indonesia 60-75 tahun. Ini tidak lepas dari pola hidupnya dan pernah dibagikannya kepada masyarakat, utamanya anak muda, saat peringatan HUT ke-75 RI, 17 Agustus 2020.
Melansir kanal YouTube Sekretariat Presiden, Hamzah Haz menyampaikan, generasi muda harus rajin berolahraga dan beribadah kepada Tuhan agar tetap sehat dan bugar.
"(Ibadah) wajibnya dan yang sunah-sunahnya dikerjakan, kalau salat berjemaah sunah tetap ada, insyaallah badan jadi segar, pikiran juga terbuka. Jadi, sederhana saja (tipsnya)," tuturnya kala itu.
Di sisi lain, Hamzah Haz berpesan agar anak muda meneruskan cita-cita para pendiri bangsa dengan mengamalkan Pancasila selaku falsafah negara.
"Pancasila itu sudah ada kaitan dengan hubungan vertikal dengan horizontal dalam Islam, namanya hablum minallah dan hablum minannas. Hubungan dengan Allah dalam Pancasila itu cukup komplet, lima," katanya.
"Ketuhanan Yang Maha Esa itu hablum minallah, yang vertical. Empat silanya yang lain hubungan kita kepada masyarakat, komplet. Asal itu saja dijalankan, diimplementasikan dengan benar, insyaallah. Jadi, menjalankan perintah agama kepercayaan masing-masing," imbuh Hamzah Haz.
Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia. Hal ini terutama jatuhnya KH Abdurrahman Wahid dari kursi presiden.
Secara otomatis, Megawati yang menjabat wapres naik menjadi presiden. Lowongnya kursi wapres itu tidak langsung ditempati Hamzah, melainkan ia harus melalui proses pemilihan. Ia bertarung menghadapi nama-nama yang cukup dikenal luas seperti Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, mantan Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Polsoskam Agum Gumelar, dan Siswono Yudo Husodo.
Dalam pemungutan putaran ketiga dalam lanjutan Rapat Paripurna Sidang Istimewa (SI) MPR ia berhasil mengungguli Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung.