Potret Pertemuan Soekarno & Sultan Hamengkubuwono IX, Bahas Utang Negara yang Menumpuk
Potret lawas Presiden Soekarno bersama Sultan Hamengkubuwono IX viral di media sosial.
Potret lawas Presiden Soekarno bersama Sultan Hamengkubuwono IX viral di media sosial.
Potret Pertemuan Soekarno & Sultan Hamengkubuwono IX, Bahas Utang Negara yang Menumpuk
Potret lawas Presiden Soekarno bersama Sultan Hamengkubuwono IX sukses mencuri perhatian. Bahkan foto keduanya ini viral di media sosial.
Presiden Soekarno dan Sultan Hamengkubuwono IX tampak dalam foto tengah berdikusi secara serius.
Bagaimana tidak, foto tersebut dikatakan dicetak ketika ekonomi Indonesia tengah mengalami banyak masalah. Lantas bagaimana potret pertemuan Presiden Soekarno dan Sultan Hamengkubuwono IX?
Melansir dari akun Instagram koleksi_sejarah_indo yang diambil dari Sevensky Pressfoto, Rabu (5/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Pertemuan Dua Pimpinan
Foto lawas Presiden Soekarno kembali mencuri perhatian publik. Tidak sendirian, terlihat Bung Karno duduk bersama Sultan Hamengkubuwono IX. Foto tersebut diungkapkan diambil di Istana Merdeka pada tahun 1996.
Indonesia Banyak Masalah
Dijelaskan melalui caption, foto Presiden Soekarno bersama Sultan Hamengkubuwono IX ini dicetak ketika ekonomi Indonesia tengah punya banyak masalah.
Pada saat itu pula, Sultan Hamengkubuwono IX sedang berada di Jepang. Keberadaan Sultan Hamengkubuwono IX di Jepang untuk merestrukturisasi serta menegosiasikan kembali utang luar negeri yang terhutang oleh pemerintah Indonesia waktu itu.
Indonesia Banyak Masalah
Saat masa-masa itu, ada pertemuan dengan 10 negara terkait utang yang totalnya mencapai USD2,69 miliar atau dengan kurs saat ini setara Rp39 triliun.
Negara-negara yang hadir dalam peretemuan tersebut di antarabta Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman Barat, Italia, Belanda, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Jepang.
Minta Penundaan Pembayaran
Delegasi Indonesia kala itu meminta penundaan pembayaran utang. Selain itu, Indoensia juga meminta pinjaman baru.
Salah satu negara yang tidak hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan di Jepang itu adalah Rusia. Dan Indonesia sendiri memiliki utang luar negeri dengan Rusia saat itu totalnya mencapai sekitar USD1 miliar atau dengan kurs saat ini setara Rp15 triliun.