Presiden ke-39 AS, Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100 Tahun
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, meninggal dunia pada usia 100 tahun. Ia adalah penerima Nobel Perdamaian yang meninggalkan warisan yang sangat berarti.
Pada hari Minggu, 29 Desember 2024, Amerika Serikat kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarahnya, Jimmy Carter, yang meninggal dunia di usia 100 tahun di kediamannya di Plains, Georgia. Carter, yang dikenal sebagai presiden ke-39 negara tersebut, meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah melalui warisan perdamaian, diplomasi, dan dedikasi yang tinggi terhadap kemanusiaan.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Carter Center melalui pernyataan resmi di media sosial, menandai akhir dari perjalanan hidup yang penuh dengan pencapaian luar biasa. Selama menjabat dari tahun 1977 hingga 1981, Carter dikenal luas karena perannya dalam menengahi Perjanjian Camp David antara Israel dan Mesir serta komitmennya yang kuat terhadap hak asasi manusia.
Setelah menyelesaikan masa kepresidenannya, Carter tidak berhenti berkontribusi; ia tetap aktif dalam kegiatan kemanusiaan dengan mendirikan Carter Center, yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Penghargaan Nobel Perdamaian yang diterimanya pada tahun 2002 semakin menegaskan dedikasinya yang panjang dan berkelanjutan terhadap upaya menciptakan dunia yang lebih baik. Berikut informasinya, dirangkum Merdeka.com, Senin (30/12).
Lahir di Keluarga Petani Kacang dan Mengawali Karier Politik sebagai Gubernur
Menurut Liputan6 Global, Jimmy Carter dilahirkan pada tanggal 1 Oktober 1924 di Plains, Georgia, berasal dari keluarga petani kacang tanah yang sederhana. Ia menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat sebelum memulai kariernya sebagai perwira militer.
Setelah mengundurkan diri dari Angkatan Laut, Carter kembali ke Georgia dan mulai aktif dalam dunia politik lokal, di mana ia menjabat sebagai senator negara bagian selama dua periode. Pada tahun 1971, ia terpilih sebagai Gubernur Georgia dan dikenal karena kebijakan reformasi yang diusung serta komitmennya terhadap integritas dalam politik.
Karier politik Carter terus berkembang hingga ia terpilih sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat dalam pemilihan umum tahun 1976. Dalam pemilihan ini, ia berhasil mengalahkan Presiden Gerald Ford dan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-39.
Selama kampanyenya, Carter menekankan janjinya untuk mengembalikan transparansi dan kepercayaan di Gedung Putih pasca-skandal Watergate. Pendekatan ini berhasil menarik perhatian dan dukungan rakyat Amerika yang saat itu sangat mendambakan perubahan.
Kepresidenan dan Prestasi Diplomatik Carter
Jimmy Carter, sebagai presiden, terkenal karena dedikasinya dalam mempromosikan hak asasi manusia dan menciptakan perdamaian di seluruh dunia. Salah satu prestasi paling signifikan yang diraihnya adalah perannya sebagai mediator dalam Perjanjian Camp David pada tahun 1978, yang berhasil mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Mesir. Perjanjian ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah dalam diplomasi global, tetapi juga meningkatkan citra Carter sebagai pemimpin yang mengedepankan perdamaian.
Namun, kepresidenan Carter tidak lepas dari berbagai tantangan besar, seperti krisis penyanderaan di Iran dan masalah energi yang mengguncang perekonomian Amerika Serikat. Kegagalan dalam misi penyelamatan sandera pada tahun 1980 berdampak negatif pada popularitasnya dan berkontribusi pada kekalahannya dalam pemilihan presiden melawan Ronald Reagan. Meskipun masa jabatannya tergolong singkat, Carter tetap dikenang karena keberaniannya dalam menghadapi isu-isu global dan upayanya untuk menerapkan kebijakan yang mengutamakan keadilan sosial serta kemanusiaan.
Masa Pasca-Kepresidenan: Aktivitas Kemanusiaan dan Penghargaan Nobel
Setelah meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1981, Jimmy Carter menunjukkan dirinya sebagai salah satu mantan presiden yang paling aktif. Pada tahun 1982, ia mendirikan Carter Center, sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada pemantauan pemilu, diplomasi global, dan upaya pemberantasan penyakit di negara-negara berkembang.
Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Carter membawanya meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002, sebagai pengakuan atas usahanya dalam mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia. Selain itu, ia juga terlibat dalam proyek 'Habitat for Humanity', di mana ia membangun rumah untuk keluarga berpenghasilan rendah hingga usianya yang ke-90.
"Ayah adalah pahlawan, bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," ungkap putranya, Chip Carter, sebagaimana dikutip dari laman Reuters dalam RRI.
Kehidupan Pribadi dan Warisan yang Abadi
Jimmy Carter dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan memiliki kedalaman religius. Ia menikahi Rosalynn Smith pada tahun 1946, dan bersama-sama mereka membangun keluarga yang harmonis dengan empat anak. Rosalynn, yang juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, meninggal dunia pada tahun 2023, hanya setahun sebelum kepergian Carter.
Selain itu, Carter terkenal akan komitmennya terhadap ajaran Kristen, di mana ia secara rutin mengajar kelas Sekolah Minggu di gerejanya di Plains hingga usianya mencapai 90-an. Kehidupan pribadinya yang sederhana serta nilai-nilai moral yang ia pegang menjadikannya sebagai teladan bagi banyak orang.
Warisan yang ditinggalkan oleh Carter sebagai seorang pemimpin, negarawan, dan pekerja kemanusiaan akan terus dikenang dan dihargai. Ia merupakan contoh nyata dari kepemimpinan yang melayani dengan sepenuh hati.
Banyak Pemimpin Dunia yang Terinspirasi Sosok Jimmy Carter
Kabar duka mengenai meninggalnya Jimmy Carter telah memicu gelombang penghormatan dari berbagai pemimpin dunia. Presiden Joe Biden menggambarkan Carter sebagai sosok yang berprinsip, penuh iman, dan rendah hati, dengan kehidupannya yang menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.
Selain itu, mantan Presiden Barack Obama juga memberikan pujian atas dedikasi Carter dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan. Pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, memberikan penghormatan kepada Carter atas kontribusinya dalam diplomasi internasional, khususnya sebagai arsitek Perjanjian Camp David yang berhasil mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Mesir.
Penghormatan ini juga datang dari berbagai organisasi kemanusiaan dan tokoh global yang terinspirasi oleh komitmen Carter terhadap keadilan sosial dan pengembangan ekonomi.
Apa pencapaian terbesar Jimmy Carter?
Jimmy Carter terkenal karena perannya dalam mediasi Perjanjian Camp David, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi. Selain itu, ia juga dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002 sebagai pengakuan atas upayanya dalam mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Mengapa Jimmy Carter hanya menjabat satu periode?
Kegagalan Carter dalam pemilu 1980 disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu krisis ekonomi yang melanda negara dan situasi krisis sandera di Iran.
Apa yang dilakukan Carter setelah pensiun?
Ia adalah pendiri Carter Center dan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di seluruh dunia.
Bagaimana Carter dikenang oleh dunia?
Carter dikenal luas sebagai seorang pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai perdamaian, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.