Resep Tumisan Lezat dan Praktis: Panduan Lengkap untuk Pemula
Berikut resep tumisan lezat dan praktis yang mudah untuk pemula.

Tumisan merupakan salah satu teknik memasak yang populer di Indonesia. Metode memasak yang cepat dan mudah ini menghasilkan hidangan lezat dengan tetap mempertahankan nutrisi bahan-bahannya. Sejarah tumisan di Indonesia sendiri berkaitan erat dengan perkembangan kuliner Nusantara yang dipengaruhi oleh berbagai budaya.
Meskipun sulit untuk menentukan kapan tepatnya teknik menumis mulai digunakan di Indonesia, namun dapat dipastikan bahwa metode ini telah menjadi bagian integral dari masakan Indonesia selama berabad-abad.
Pengaruh Tionghoa sangat terasa dalam perkembangan teknik menumis di Indonesia. Kedatangan imigran Tionghoa ke Nusantara membawa serta teknik memasak cepat ini, yang kemudian beradaptasi dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat setempat.
Pada masa kolonial Belanda, teknik menumis semakin berkembang dengan masuknya berbagai jenis sayuran Eropa ke Indonesia. Hal ini memperkaya variasi bahan yang bisa ditumis dan menciptakan fusion antara masakan Barat dan Timur.
Di era modern, tumisan telah menjadi salah satu teknik memasak yang paling umum di dapur rumah tangga Indonesia. Kepraktisan dan kecepatannya dalam menyajikan hidangan lezat dan bergizi menjadikan tumisan sebagai pilihan favorit untuk masakan sehari-hari.
Perkembangan gaya hidup yang lebih sadar kesehatan juga turut mendorong popularitas tumisan, karena dianggap sebagai metode memasak yang lebih sehat dibandingkan menggoreng.
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (12/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Alat dan Bahan untuk Membuat Tumisan
Untuk membuat tumisan yang sempurna, Anda perlu mempersiapkan alat dan bahan yang tepat. Berikut adalah daftar alat dan bahan dasar yang umumnya digunakan dalam membuat tumisan:
Alat-alat:
- Wok atau penggorengan cekung: Alat ini ideal untuk menumis karena bentuknya yang memungkinkan panas terdistribusi merata dan memudahkan pengadukan.
- Spatula atau sendok kayu: Digunakan untuk mengaduk bahan-bahan selama proses menumis.
- Pisau tajam: Untuk memotong bahan-bahan menjadi ukuran yang sesuai untuk tumisan.
- Talenan: Sebagai alas untuk memotong bahan-bahan.
- Saringan: Untuk meniriskan bahan yang telah dicuci atau direndam.
- Mangkuk-mangkuk kecil: Untuk menyiapkan bumbu-bumbu yang telah dipotong atau dihaluskan.
Bahan-bahan dasar:
- Minyak goreng: Pilih minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak kanola atau minyak sayur.
- Bawang putih dan bawang merah: Sebagai bumbu dasar untuk memberikan aroma dan rasa.
- Cabai: Untuk menambah rasa pedas, bisa disesuaikan dengan selera.
- Garam dan merica: Untuk menyeimbangkan rasa.
- Sayuran: Pilih sayuran segar dan potong sesuai ukuran yang diinginkan.
- Protein (opsional): Bisa berupa daging, ayam, ikan, atau tahu dan tempe untuk opsi vegetarian.
- Bumbu tambahan: Seperti saus tiram, kecap manis, atau bumbu-bumbu khas lainnya sesuai resep.
Teknik Dasar Menumis
Menguasai teknik dasar menumis adalah kunci untuk menghasilkan tumisan yang lezat dan sempurna. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam teknik menumis yang perlu Anda ketahui:
- Potong semua bahan menjadi ukuran yang seragam untuk memastikan kematangan yang merata. Cuci bersih sayuran dan tiriskan hingga kering untuk menghindari percikan minyak saat dimasak.
- Panaskan wok atau penggorengan di atas api sedang hingga tinggi. Wok yang panas akan membantu menciptakan ‘wok hei’, aroma khas tumisan yang harum.
- Tuangkan sedikit minyak, cukup untuk melapisi dasar wok. Gunakan minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak kanola atau minyak sayur.
- Mulailah dengan menumis bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai hingga harum. Ini akan menjadi dasar rasa untuk tumisan Anda.
- Masukkan bahan-bahan yang membutuhkan waktu masak lebih lama terlebih dahulu, seperti daging atau sayuran keras. Tambahkan bahan yang lebih cepat matang di akhir.
- Aduk bahan-bahan secara konstan dengan spatula atau sendok kayu. Gerakan mengaduk harus cepat dan merata untuk memastikan semua bahan matang secara merata dan tidak gosong.
- Pertahankan api sedang hingga tinggi selama proses menumis. Jika wok terlalu panas, angkat sebentar dari api untuk mengontrol suhu.
- Tambahkan garam, merica, dan bumbu-bumbu lain sesuai selera. Jika menggunakan saus, tambahkan di akhir proses memasak.
- Jika tumisan terlalu kering, tambahkan sedikit air atau kaldu. Jika terlalu basah, masak lebih lama hingga cairan berkurang.
- Pastikan semua bahan matang sempurna. Sayuran sebaiknya masih renyah dan tidak terlalu lembek.
- Sajikan tumisan segera setelah matang untuk menikmati kesegaran dan teksturnya yang optimal.
Bumbu Dasar untuk Tumisan
Bumbu dasar memainkan peran penting dalam menciptakan tumisan yang lezat. Berikut adalah beberapa bumbu dasar yang sering digunakan dalam tumisan Indonesia beserta fungsinya:
- Bawang Putih: Memberikan aroma dan rasa gurih yang khas. Bawang putih biasanya dicincang halus atau diiris tipis.
- Bawang Merah: Menambahkan rasa manis dan aroma yang harum. Bawang merah sering diiris tipis atau dicincang.
- Cabai: Memberikan rasa pedas dan warna pada tumisan. Jenis dan jumlah cabai dapat disesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan.
- Jahe: Memberikan aroma segar dan rasa hangat. Jahe biasanya dimemarkan atau diiris tipis.
- Lengkuas: Menambahkan aroma khas dan rasa sedikit pedas. Lengkuas biasanya dimemarkan sebelum digunakan.
- Daun Salam: Memberikan aroma harum yang khas Indonesia. Daun salam biasanya digunakan utuh.
- Serai: Menambahkan aroma segar dan citrus. Serai biasanya dimemarkan sebelum digunakan.
- Kunyit: Memberikan warna kuning dan rasa sedikit pahit. Kunyit sering dihaluskan atau diparut.
- Kemiri: Memberikan rasa gurih dan berfungsi sebagai pengental. Kemiri biasanya dihaluskan.
- Terasi: Menambahkan rasa umami yang kuat. Terasi biasanya dibakar sebentar sebelum digunakan.
Selain bumbu-bumbu di atas, beberapa bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperkaya rasa tumisan antara lain:
- Garam: Untuk menyeimbangkan rasa.
- Merica: Menambahkan rasa pedas yang ringan.
- Gula: Sedikit gula dapat menyeimbangkan rasa asin dan pedas.
- Kecap manis: Memberikan rasa manis dan warna cokelat pada tumisan.
- Saus tiram: Menambahkan rasa gurih dan umami.
- Minyak wijen: Memberikan aroma khas yang harum.
Variasi Tumisan Populer
Indonesia memiliki beragam variasi tumisan yang populer dan disukai banyak orang. Berikut adalah beberapa contoh tumisan yang sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia:
- Tumis Kangkung: Salah satu tumisan paling populer di Indonesia. Kangkung ditumis dengan bawang putih, bawang merah, dan cabai, sering ditambahkan saus tiram untuk rasa gurih.
- Cap Cay: Tumisan berbagai macam sayuran seperti wortel, kol, sawi, jamur, dan brokoli, sering ditambahkan dengan potongan ayam atau udang.
- Tumis Tauge: Tauge yang renyah ditumis dengan irisan bawang merah, bawang putih, dan cabai. Sering ditambahkan potongan tahu atau tempe.
- Oseng-oseng Tempe: Tempe yang dipotong kecil-kecil ditumis dengan bumbu kecap, bawang, dan cabai, menghasilkan rasa manis pedas yang lezat.
- Tumis Buncis: Buncis yang renyah ditumis dengan bawang putih dan bawang merah, sering ditambahkan udang atau daging cincang.
- Tumis Kacang Panjang: Kacang panjang ditumis dengan bumbu sederhana seperti bawang dan cabai, kadang ditambahkan tempe atau teri.
- Tumis Bayam: Bayam yang segar ditumis cepat dengan bawang putih dan bawang merah, sering ditambahkan jagung manis.
- Tumis Jamur: Berbagai jenis jamur seperti jamur kancing atau jamur tiram ditumis dengan bumbu bawang dan saus tiram.
- Tumis Pare: Pare yang pahit ditumis dengan bumbu yang kuat seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, sering ditambahkan udang atau telur.
- Tumis Terong: Terong ungu ditumis dengan bumbu bawang dan cabai, kadang ditambahkan ikan teri atau tempe untuk variasi rasa.
Setiap daerah di Indonesia memiliki variasi tumisan khasnya sendiri. Misalnya:
- Tumis Tauco khas Medan: Menggunakan tauco sebagai bumbu utama, biasanya ditumis dengan sayuran seperti kacang panjang atau buncis.
- Tumis Genjer khas Jawa Barat: Menggunakan tanaman genjer yang ditumis dengan bumbu sederhana.
- Tumis Bunga Pepaya khas Manado: Bunga pepaya yang pahit ditumis dengan bumbu yang kuat dan sering ditambahkan ikan cakalang.
Tips Menumis yang Sempurna
Untuk menghasilkan tumisan yang sempurna, perhatikan tips-tips berikut ini:
- Potong dan siapkan semua bahan sebelum mulai memasak. Tumisan dimasak dengan cepat, jadi Anda perlu memiliki semua bahan siap di tangan.
- Wok tradisional atau penggorengan cekung ideal untuk menumis karena memungkinkan panas terdistribusi merata dan memudahkan pengadukan.
- Wok yang panas akan mencegah makanan menempel dan membantu menciptakan ‘wok hei’, aroma khas tumisan yang harum.
- Terlalu banyak minyak akan membuat tumisan berminyak, terlalu sedikit akan membuat makanan menempel. Gunakan cukup minyak untuk melapisi dasar wok.
- Masukkan bahan yang membutuhkan waktu masak lebih lama terlebih dahulu. Misalnya, tumis daging sebelum sayuran.
- Menumis membutuhkan suhu tinggi untuk menghasilkan tekstur yang renyah dan mencegah sayuran menjadi lembek.
- Pengadukan konstan memastikan semua bahan matang merata dan tidak gosong.
- Sayuran yang ditumis sebaiknya tetap renyah dan berwarna cerah. Overcooking akan menghilangkan nutrisi dan tekstur.
- Tambahkan garam, merica, atau bumbu lainnya di akhir proses memasak untuk mengontrol rasa dengan lebih baik.
- Untuk daging yang lembut, marinasi dengan sedikit tepung maizena dan minyak sebelum ditumis.
- Potong bahan-bahan dalam ukuran yang seragam untuk memastikan kematangan yang merata.
- Jika tumisan terlalu kering, tambahkan sedikit air atau kaldu, bukan minyak tambahan.
- Api besar membantu menciptakan ‘wok hei’ dan mencegah sayuran menjadi lembek karena terlalu lama dimasak.
- Memasak dalam jumlah kecil memastikan setiap bahan mendapat kontak langsung dengan permukaan panas wok.
- Panas residual akan terus memasak bahan-bahan setelah api dimatikan.