Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI
Kisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Kisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI
Menjadi bagian dari TNI mungkin merupakan hal yang sangat diinginkan oleh beberapa orang.
Sama halnya dengan seorang pemuda asal Tegal, Jawa Tengah ini.
Sempat dinyatakan tak memenuhi kriteria fisik yang ideal, dia rela berjuang keras demi bisa menjadi bagian dari TNI.
Tak disangka, setelah puluhan tahun berlalu pemuda tersebut berhasil menjadi orang nomor satu di militer Indonesia. Simak ulasannya:
Sosok Perjuangan Pemuda jadi TNI
Usaha tak pernah mengkhianati hasil, peribahasa tersebut mungkin cocok disematkan untuk menggambarkan perjuangan pemuda ini.
Menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan cita-citanya dari kecil.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut jika sejak kecil dia memang ingin sekali menjadi seorang prajurit.
Bahkan, orangtuanya disebut sangat berharap dia bisa bergabung di Kopassus yang dulu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Sempat Tak Memenuhi Syarat Fisik
Dulunya, Gatot disebut sempat tak memenuhi persyaratan fisik untuk bisa menjadi tentara.
Dia tidak memiliki berat ideal untuk jadi prajurit lantaran gemar begadang.
Maka dari itu, dia pun rela banyak mengonsumsi pisang susu agar bobot tubuhnya naik dan layak masuk Akademi Militer (Akmil).
"Setelah itu saya masuk, bisa dibilang paling terakhir orientasi di bidang fisik,"
kata Gatot dikutip dari Liputan6 saat berpamitan di akhir masa jabatannya di Markas Kopasus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017).
Gagal Masuk Kopassus
Korps baret merah menjadi satuan incaran Gatot setelah masuk ke TNI.
Namun, setelah menjalani tes ternyata dirinya gagal bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
"Selama empat tahun saya berusaha bisa masuk 10 besar. Karena persyaratan masuk prajurit komando harus 10 besar. Pas tes katanya saya sudah lulus. Tapi tidak (lulus)," kata Gatot.
Gagal bergabung dengan Kopassus, Gatot kemudian melabuhkan dirinya di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Setelah puluhan tahun menjalani karir militer, pada tahun 2015 Gatot ditunjuk untuk menjadi Panglima TNI.
Posisi tersebut menjadi puncak karir bagi Gatot di kemiliteran sebelum akhirnya pensiun.
Rekam Jejak Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982. Dia berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.
Selama berkarir, Gatot sudah banyak menduduki jabatan penting. Mulai dari Pangkostrad hingga Kasad.
Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.