Tiga Orang Tewas Gara-Gara Ikuti Petunjuk Google Maps saat Pergi ke Acara Pernikahan
Terkadang, Google Maps tidak memberikan pembaruan yang akurat mengenai kondisi jalan atau infrastruktur terbaru.
Google Maps menjadi salah satu alat navigasi yang sangat penting bagi banyak orang di seluruh dunia. Layanan ini memungkinkan penggunanya untuk menemukan rute perjalanan, baik menggunakan mobil, sepeda, maupun berjalan kaki, hanya dengan beberapa sentuhan di layar ponsel.
Keakuratan dan kenyamanan yang ditawarkan Google Maps menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang saat ingin bepergian ke lokasi yang belum mereka kenal. Dengan informasi langsung mengenai kondisi lalu lintas, rute tercepat, dan berbagai pilihan jalan, Google Maps memudahkan penggunanya untuk mencapai tujuan dengan lebih efisien.
Namun, meskipun alat ini sangat bermanfaat, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan. Dalam beberapa situasi, Google Maps tidak selalu memperbarui informasi mengenai kondisi jalan atau infrastruktur terbaru dengan akurat. Hal ini bisa menimbulkan bahaya bagi penggunanya, seperti yang terjadi dalam sebuah insiden tragis di Uttar Pradesh, India. Berikut adalah kisah tiga pria yang kehilangan nyawa akibat mengikuti arahan dari Google Maps, dirangkum oleh Liputan6.com dari laman mothership.sg, Kamis (28/11/2024).
Jatuh dari Jembatan
Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Minggu, 24 November 2024, di Uttar Pradesh, India. Tiga orang pria kehilangan nyawa mereka setelah kendaraan yang mereka tumpangi jatuh dari jembatan rusak. Mobil yang mereka naiki terjun bebas ke dasar sungai. Insiden ini terjadi karena mereka mengikuti petunjuk arah dari Google Maps, yang ternyata tidak memberikan informasi mengenai kondisi jembatan tersebut. Ketiga pria tersebut sedang dalam perjalanan dari Noida menuju Bareilly untuk menghadiri sebuah pernikahan atau pulang melewati Sungai Ramganga. Mobil yang mereka gunakan, yaitu Suzuki Wagon R, jatuh dari ketinggian lebih dari 15 meter ke dasar sungai. Ketiga korban, termasuk dua kakak beradik bernama Nitin dan Ajit (30 tahun), serta seorang pria bernama Amit (40 tahun), dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Jembatan Rusak Akibat Banjir
Jembatan tersebut diketahui mengalami kerusakan parah akibat banjir besar yang melanda daerah itu sebelumnya pada tahun 2024. Namun, kondisi jembatan yang belum diperbaiki tidak tercermin dalam informasi yang diberikan oleh Google Maps. Selain itu, tidak ada rambu peringatan atau penghalang keselamatan di sekitar lokasi, yang semakin memperburuk situasi. Pada Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 09.30 waktu setempat, warga desa Allapur menemukan mobil yang tergeletak di dasar sungai bersama para korban. Polisi yang tiba di lokasi mengonfirmasi bahwa kendaraan tersebut jatuh dari jembatan yang rusak.
Tanggapan Pemerintah Daerah dan Google
Anggota keluarga korban dan masyarakat setempat mengkritik pemerintah daerah karena tidak menutup akses ke jembatan yang berbahaya tersebut. Sebagai respons, kepolisian menangani laporan terhadap beberapa orang, termasuk petugas dari departemen pekerjaan umum dan seorang pejabat dari Google Maps.
Google, yang merupakan perusahaan teknologi di balik layanan navigasi tersebut, menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban.
"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang dan memberikan dukungan penuh dalam penyelidikan," kata pihak Google.
Kejadian ini menjadi pengingat yang menyedihkan akan pentingnya kehati-hatian saat memanfaatkan teknologi navigasi.
Kondisi jalan atau jembatan di dunia nyata tidak selalu terwakili dengan akurat dalam peta digital. Selain itu, tanggung jawab pemerintah daerah untuk memastikan keamanan infrastruktur juga menjadi fokus utama dalam insiden ini. Semoga kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan keselamatan di jalan serta memperbarui informasi navigasi dengan lebih tepat.