Ini Salah Satu Serangan Teror Paling Mengerikan di Dunia, 10 Pria Bersenjata Tembaki Orang dengan Membabi Buta di Rumah Sakit Sampai Hotel
Para pria bersenjata ini juga menembaki warga di stasiun kereta api.
Enam belas tahun lalu, serangan teror mengerikan terjadi di Mumbai, India. Serangan ini berlangsung dar i26-29 November 2008, dan mengejutkan seluruh dunia. Berdasarkan informasi dari Britannica, Selasa (26/11), peristiwa ini dikenal dengan sebutan "Serangan Teroris Mumbai 2008", melibatkan 10 pria bersenjata yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok teroris Lashkar-e-Taiba yang beroperasi dari Pakistan.
Para pelaku melakukan serangan secara bersamaan di beberapa lokasi strategis di bagian selatan Mumbai, seperti Stasiun Kereta Api Chhatrapati Shivaji, Leopold Cafe, dua rumah sakit, dan bioskop.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
Serangan-serangan tersebut berlangsung dengan cepat dan berakhir dalam hitungan jam, dimulai sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Namun, ketegangan masih terus berlanjut di tiga lokasi yang menjadi pusat perlawanan: Nariman House, sebuah pusat komunitas Yahudi, serta dua hotel mewah, yaitu Oberoi Trident dan Taj Mahal Palace & Tower.
Para teroris menyandera banyak orang, termasuk tamu hotel dan staf, sehingga menciptakan situasi yang sangat tegang dan berkepanjangan. Pada 28 November malam, operasi penyelamatan di Nariman House berakhir dengan tewasnya enam sandera dan dua teroris. Sementara itu, di Oberoi Trident, pasukan keamanan India berhasil mengakhiri pengepungan sekitar tengah hari, dan di Taj Mahal Palace pada pagi hari berikutnya.
Akibat dari serangan ini, total korban tewas mencapai 174 orang, yang mencakup 20 personel keamanan dan 26 warga negara asing, serta lebih dari 300 orang lainnya mengalami luka-luka.
Penyidikan Berlangsung
Dalam tahap awal penyidikan, sebuah kelompok yang tidak dikenal bernama Mujahideen Hyderabad Deccan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui sebuah e-mail. Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, terungkap bahwa e-mail itu berasal dari sebuah komputer di Pakistan, yang mengindikasikan kelompok tersebut sebenarnya tidak ada.
Isu keterlibatan kelompok teroris al-Qaeda mulai muncul karena serangan ini menargetkan warga negara asing. Namun, anggapan ini terbantahkan setelah Ajmal Amir Kasab, seorang teroris yang berhasil ditangkap, memberikan informasi yang sangat mendetail mengenai rencana dan pelaksanaan serangan tersebut. Kasab, yang berasal dari Punjab, Pakistan, mengungkapkan sepuluh teroris tersebut telah menjalani pelatihan pertempuran gerilya di kamp-kamp Lashkar-e-Taiba.
Mereka berangkat dari Karachi menuju Mumbai dengan menggunakan kapal kargo yang berbendera Pakistan. Dalam perjalanan, mereka merampok kapal nelayan India, membunuh awaknya, dan akhirnya tiba di Mumbai dengan menggunakan perahu karet. Informasi yang disampaikan oleh Kasab sangat penting untuk memahami jaringan dan metode yang digunakan dalam serangan ini.
Pernyataan Pelaku
Kasab yang sebelumnya mengakui kesalahannya terkait berbagai tindak kejahatan, termasuk pembunuhan dan pemberontakan terhadap negara, akhirnya mencabut pengakuannya. Peradilan terhadapnya dimulai pada April 2009, namun mengalami kendala karena perlu adanya verifikasi usia Kasab.
Setelah melalui proses hukum yang panjang, Kasab dijatuhi hukuman mati pada Mei 2010, dan eksekusinya dilakukan dua tahun kemudian. Selain itu, dalam penyelidikan yang lebih mendalam, Sayed Zabiuddin Ansari, yang diduga sebagai pelatih bagi para teroris, ditangkap di India pada Juni 2012.
Di sisi lain, David C. Headley, seorang warga negara Amerika yang lahir di Pakistan, mengaku bersalah pada tahun 2011 karena terlibat dalam perencanaan serangan tersebut. Ia kemudian dijatuhi hukuman 35 tahun penjara di Amerika Serikat.
Ketegangan India dan Pakistan Memanas
Insiden ini menimbulkan ketegangan yang signifikan antara India dan Pakistan, yang sudah lama terlibat dalam perselisihan mengenai wilayah Kashmir. India segera meminta kehadiran Letjend Ahmed Shuja Pasha, yang merupakan kepala badan intelijen Pakistan, untuk berpartisipasi dalam proses penyelidikan.
Awalnya, Pakistan setuju dengan permintaan tersebut, tetapi kemudian memutuskan untuk menolak dan hanya mengirimkan perwakilan.
Di arena internasional, serangan ini menuai kecaman yang luas, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris memberikan dukungan untuk menekan Pakistan agar mengambil tindakan terhadap kelompok teroris yang beroperasi di wilayahnya.
India juga mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan sanksi terhadap Jamaat-ud-Dawa, yang dianggap sebagai front dari Lashkar-e-Taiba. Pada tanggal 11 Desember 2008, PBB secara resmi mengakui Jamaat-ud-Dawa sebagai organisasi teroris.