Tragedi Google Maps, 3 Orang Tewas Terjatuh dari Jembatan Rusak
Tiga pria di India tewas setelah Google Maps mengarahkan mereka melewati jembatan rusak. Keluarga korban menuntut tanggung jawab.
RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki. Insiden ini terjadi di jembatan yang melintasi Sungai Ramganga di Uttar Pradesh. Jembatan tersebut rusak akibat banjir beberapa bulan sebelumnya. Sementara, proses rekonstruksi baru saja dimulai.
Menurut laporan The Economic Times, Selasa (26/11), para korban sedang dalam perjalanan dari Gurugram menuju Bareilly menggunakan panduan Google Maps. Saat malam hari, mereka tidak menyadari ujung jembatan yang terputus hingga kendaraan mereka terjun bebas dari ketinggian.
-
Siapa yang jatuh dari jembatan kaca? Korban pertama yang jatuh adalah AI (41), dia mengalami luka-luka. Satu lagi berinisial FA (49) yang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
-
Apa yang ditemukan di Google Maps? Ada beberapa hal yang aneh dan barangkali menakjubkan yang dapat ditemukan di Google Street View. Ada sebuah video yang membuat banyak orang benar-benar terkesima saat karena mengira telah menemukan kerangka ular raksasa.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Apa yang ditemukan di gambar Google Maps? Sebuah gambar yang diambil oleh kamera Google Maps tidak sengaja menangkap momen mencurigakan. Seorang pria tampak membungkuk di atas bagian belakang mobil Rover merah yang berhenti di sebuah jalan sepi di Spanyol Utara, dengan hati-hati memasukkan karung putih besar ke dalam bagasi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan para saksi mata melihat lokasi kecelakaan yang mengerikan. Jembatan itu berakhir tiba-tiba tanpa rambu peringatan atau penghalang yang memadai.
Pihak berwenang mengungkapkan bahwa ponsel para korban menunjukkan mereka masih menggunakan Google Maps sesaat sebelum kecelakaan. Keluarga korban menyalahkan kurangnya pengamanan dan ketidaktepatan peta digital.
"Mereka menggunakan Google Maps dan terjatuh dari jembatan yang belum selesai. Jalan seharusnya ditutup, dan peta tidak boleh menunjukkan bahwa jembatan itu bisa dilalui," kata Pramod Kumar, kakak ipar salah satu korban.
Ini bukan pertama kalinya Google Maps terlibat dalam kecelakaan fatal. Tahun lalu, sebuah keluarga di North Carolina menggugat Google atas kematian seorang pengemudi yang diarahkan ke jembatan yang sudah ambruk selama sembilan tahun.
Google menyampaikan belasungkawa dan berjanji bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
"Kami sangat bersimpati kepada keluarga korban. Kami mendukung penyelidikan untuk memahami masalah ini lebih lanjut," ujar juru bicara Google.
Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps. Para ahli juga memperingatkan bahwa sistem GPS serupa dapat membawa pengguna ke jalur berbahaya di lokasi terpencil.