5 Fakta Kereta Tabrak Mobil di Jombang, Satu Keluarga Tewas Hendak Jenguk Saudara Sakit
Kecelakaan kereta api dan mobil di Jombang mengungkap fakta pilu. Penumpang mobil merupakan satu keluarga hendak menjenguk saudaranya yang sedang sakit.
Kronologinya miris
5 Fakta Kereta Tabrak Mobil di Jombang, Satu Keluarga Tewas Hendak Jenguk Saudara Sakit
Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Rapih Dhoho dengan sebuah mobil terjadi di perlintasan sebidang tak terjaga km 85 antara Stasiun Jombang-Sembung pada Sabtu (29/7/2023) malam.
Kronologi Kejadian
Kecelakaan berawal saat kereta api sedang melaju pada Sabtu (29/7) malam sekitar pukul 23.14 WIB. Pada saat bersamaan, sebuah mobil hendak lewat. "Mobil melaju dari arah utara ke selatan, sudah diperingatkan dan diteriaki warga, namun tidak mendengar dan tetap melaju melewati perlintasan sehingga menemper KA 423 Dhoho," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto.
Usai kecelakaan tersebut, KA Dhoho yang dipastikan dalam kondisi aman diizinkan kembali melanjutkan perjalanan. Sementara itu, Polsek Jombang Kota dan Satlaka Lantas Polres Jombang melakukan proses evakuasi terhadap para korban penumpang mobil yang tertemper kereta api.
Para Korban
Kecelakaan tersebut menyebabkan enam orang penumpang mobil meninggal dunia dan dua orang lain mengalami luka berat. Para korban merupakan satu keluarga.
Identitas Korban
Enam korban meninggal, yakni Sumiowati (60), Alinsa Mareta (16), Sutrianingsih (30), Azahrah Rohmah (14), Adelia (19), dan Wahyu Koswoyo (42).
Sedangkan korban luka berat adalah Fikri Hidayatuloh (42) dan Arimbi (13).
merdeka.com
Hendak Jenguk Saudara Sakit
Rombongan keluarga penumpang mobil tertemper kereta api Rapih Dhoho itu semula hendak mengunjungi saudaranya yang sakit di Kediri, Jawa Timur, seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (31/7/ 2023). Tragis, alih-alih bertemu saudaranya yang sakit, satu keluarga itu justru tertimpa musibah besar.
Bahaya Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Kecelakaan itu terjadi di jalur kereta api tanpa palang pintu. Sehari-hari, jalur tersebut dijaga warga. Saat kejadian tidak ada yang berjaga karena sudah tengah malam.
Keberadaan perlintasan kereta api tanpa palang membahayakan masyarakat karena lebih berpotensi menjadi lokasi kecelakaan. Langkah yang dilakukan KAI Jember untuk menutup sejumlah perlintasan kereta api tanpa palang pintu patut dicontoh daerah lain, sebagai upaya antisipasi kecelakaan. (Foto: liputan6.com)