Delapan Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas Banyumas, Ini Faktanya
Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Rembesan air mempersulit proses evakuasi
Delapan Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas Banyumas, Ini Faktanya
Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan bahwa berdasarkan data, delapan penambang yang terjebak itu antara lain Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), dan juga Mulyadi (40). Semua korban berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Adah Sudarsa mengatakan pihaknya telah memberangkatkan satu tim penolong Basarnas Kantor SAR Cilacap dan satu tim penolong dari Unit Siaga SAR Banyumas menuju lokasi kejadian. Tim penolong juga telah dibekali berbagai peralatan pertolongan seperti alat selam, detektor gas, dan alat pendukung lainnya.
-
Siapa yang menambang emas di Lebong Tandai? Mengutip ANTARA, kegiatan penambangan di Desa Lebong Tandai dimulai sekitar tahun 1908 oleh sebuah perusahaan Belanda bernama Mijnbouw Maatschappij Simau.
-
Dimana longsor tambang emas terjadi? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Apa yang dicari oleh penambang di lubang? Penambang itu sedang mencari jalur bebatuan yang mengandung emas.
-
Apa yang terjadi di tambang emas Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Dimana lubang sumur emas berada? Lubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
-
Kapan longsor tambang emas terjadi? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
Sementara itu Komandan Tagana Jateng, Heriana Ady Chandra mengatakan bahwa delapan orang itu terjebak di lubang tambang akibat air yang datang secara tiba-tiba. Diketahui area itu berdekatan dengan sungai dan diduga air sungai menjebol lubang tambang. Dia menjelaskan, lubang tambang tersebut berkedalaman kurang lebih 60 meter. Posisi pekerja berada di kedalaman kisaran 50-60 meter. Sementara, rembesan air terjadi di atas para pekerja. "Kalau kronologinya masih simpang siur. Kondisi belum diketahui karena masih menyedot air," kata Ady.
Tambang Ilegal
Sementara itu Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan bahwa berdasarkan investigasi terhadap Karipto selaku Kepala Dusun 2, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, diketahui bahwa area itu belum berizin meski telah beroperasi sejak tahun 2014. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pembukaan lahan itu dilakukan berdasarkan kesepakatan antara penambang dengan pemilik lahan.
Mereka menetapkan sistem bagi hasil sebesar 20 persen untuk pemilik lahan, 20 persen untuk pemodal, dan 60 persen untuk pekerja. "Saat ini hanya 35 lapak tambang, namun hanya 30 lapak yang aktif dengan pekerja dari warga sekitar," ujarnya.
Sementara itu Kasatreskrim Kompol Agus Supriadi mengatakan bahwa Polresta Banyumas bersama dengan Dinas ESDM sebelumnya pernah melakukan sosialisasi pada tahun 2017. Saat sosialisasi itu, ada permintaan dari warga agar kegiatan penambangan tetap beroperasi. "Pihak Koperasi Sela Kencana sebagai wadah para penambang, pada tahun 2021 mengajukan permohonan IPR, namun sampai sekarang belum turun izinnya," kata Kompol Agus dikutip dari Liputan6.com.
Evakuasi Sulit Dilakukan
Kompol Agus mengatakan bahwa hingga pukul 17.00, proses evakuasi belum dapat dilakukan karena debit air yang menggenangi area lubang tambang masih tinggi serta permukaan tambang yang sempit. Proses evakuasi dihentikan sementara, dan akan dilanjutkan pada Kamis (27/7) pukul 07.00 WIB. Apabila debit air belum surut, maka tim SAR akan memaksimalkan penyedotan air menggunakan mesin dan membendung sungai.