Tambang Emas di Gorontalo Longsor, Delapan Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Delapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Delapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Tambang Emas di Gorontalo Longsor, Delapan Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Musibah tanah longsor terjadi di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Sabtu (6/7) tengah malam. Delapan dari 33 ditemukan meninggal dunia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo Heriyanto mengatakan, delapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
"Hasil pendataan dari masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya ada sekitar 20 korban lainnya yang masih dalam tahap pencarian," kata Heriyanto di Gorontalo, Senin (8/7), demikian dikutip Antara.
Korban Selamat Luka Patah Tulang
Heriyanto mengatakan, lima warga yang ditemukan selamat dalam peristiwa itu sebagian besar mengalami luka-luka dan patah tulang sehingga langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat ini, ratusan personel gabungan dari pelbagai instansi telah diturunkan menuju ke lokasi tambang rakyat untuk melakukan pencarian terhadap para korban.
Kendala Evakuasi
Satu-satunya kendala dalam operasi SAR ini, kata dia, lokasi tambang rakyat berada 23,7 kilometer dari Posko SAR induk dengan kondisi medan yang sulit dilalui. Selain itu, seluruh jembatan yang biasa dilalui sepeda motor untuk mengangkut penumpang menuju lokasi tambang telah putus sehingga personel harus berjalan kaki.
"Mari kita doakan semoga Operasi SAR yang kami laksanakan berlangsung lancar dan aman tanpa kendala berarti, dan Insya Allah seluruh korban dapat segera ditemukan," kata Heriyanto.
Tim SAR masih berupaya mengumpulkan informasi dan data-data terkait jumlah keseluruhan korban.
"Tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah," imbuh Heriyanto.
Sementara itu, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi yang ikut memantau proses pencarian korban mengatakan telah mengerahkan personel dari pelbagai satuan dan fungsi untuk membantu proses pencarian hingga evakuasi para korban.
Pudji menegaskan personel Polri akan bersama-sama dengan pihak TNI, Basarnas, BPBD, PMI, hingga dari RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia), untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi.
"Personel gabungan akan dibagi menjadi tiga regu. Masing-masing regu berjumlah 50 orang. Mereka akan bekerja secara estafet, mengingat lokasi pertambangan cukup jauh dan medan yang sulit dilalui," kata Pudji.
Pudji berharap kondisi fisik para personel gabungan yang terlibat melakukan misi kemanusiaan ini dapat terjaga dan tetap prima.
Sehingga proses pencarian hingga evakuasi berlangsung dengan lancar dan para korban dapat segera ditemukan.