Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang
Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Satu korban meninggal dunia ditemukan di jurang dan tertimbun tanah longsoran.
Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban meninggal bencana tanah longsor di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu. Satu korban meninggal dunia ditemukan di jurang dan tertimbun tanah longsoran.
Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Dengan demikian, hingga saat ini total sudah lima orang meninggal dunia.
"Korban total ada 15 orang, 10 diantaranya selama dan lima meninggal dunia. Identitas korban meninggal Amelia (30), Miskawati (21), Maryama, Wanto (18), dan terakhir yang ditemukan adalah Ratang (50)," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (27/2).
Mexianus mengungkapkan jasad Ratang ditemukan tertimbun tanah longsor di jurang pada pukul 13.40 Wita.
"Satu orang ditemukan oleh tim sar gabungan di titik longsor dengan kemiringan 45 derajat pada pukul 13.40 Wita," ungkapnya.
Selanjutnya, Mexianus mengatakan bahwa tim SAR gabungan akan terus melakukan evakuasi pencarian dan pertolongan. Ia menyebut fokus pencarian pada titik terakhir korban ditemukan.
"Pencarian menggunakan buldozer, untuk membuka akses jalan dan eskavator, serta drone thermal. Beberapa petugas pencari dan penolong juga melakukan penyisiran di bagian bawah tebing menuju ke sektor I," ucapnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan, telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel untuk mengambil langkah-langkah tanggap darurat. Ia juga memerintahkan BPBD Sulsel untuk koordinasi dengan instansi terkait, serta upaya rehabilitasi dan penanganan bencana, telah dilakukan.
"Saya melalui Kepala BPBD mengambil langkah-langkah koordinasi. Tadi saya telepon langsung (Pj) Bupati Luwu, Pak Saleh kemudian Pj Wali Kota Palopo," kata dia.
Langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh tanah longsor, serta menjaga keselamatan masyarakat sekitar, juga dilakukan.
"Karena itu jalan akses terputus dan itu tadi Dinas PU, dan Dinas Sosial Provinsi. Memastikan dikerjakan supaya akses terputus ini segera bisa diatasi dan alat-alatnya yang terdekat dikerahkan," ujarnya.
Dalam situasi darurat ini, gubernur berperan penting dalam memastikan bantuan cepat tiba di lokasi terdampak dan menyelamatkan korban yang membutuhkan pertolongan.
"Jadi saya juga pantau terus. Saya juga meminta karena jalan akses terputus sementara. Kita harus memastikan sembako masyarakat jangan sampai terganggu disalurkan," imbuhnya.
Selanjutnya, ia meminta bupati, secara administratif untuk menetapkan kondisi tanggap darurat, agar dapat menggunakan fasilitas anggaran yang tersedia.