Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik
Bencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Sekurangnya 131 orang menjadi korban tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7). Sebanyak 23 orang di antaranya meninggal dunia dan 35 orang masih hilang.
Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik
"Total tercatat ada 131 orang korban atas peristiwa ini," kata Direktur Operasi Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Edy Prakoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (9/7) malam.
Dia mengungkapkan para korban longsor di areal tambang emas tersebar pada empat titik berbeda. Hingga hari ketiga operasi SAR, 58 orang korban sudah berhasil dievakuasi dari daerah terpencil itu.
Posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur mencatat 23 orang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 73 orang selamat dengan luka ringan dan berat..
"Masih ada 35 orang yang hilang dan dalam pencarian. Jumlah korban bersifat sementara dan dapat berubah jika ada laporan kembali dari warga," kata dia yang saat ini berada di lokasi bencana
Sebelumnya, Kepala Basarnas Kusrowo mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya mengerahkan alat berat guna memaksimalkan pencarian dan evakuasi korban.
Mereka juga mengupayakan helikopter tambahan.
Saat ini tim SAR gabungan mengandalkan satu helikopter bantuan dari Polri.
Berdasarkan hasil pantauannya pada Selasa petang, akses dari posko menuju ke lokasi bencana berjarak puluhan kilometer di dalam hutan perbukitan atau setidaknya butuh waktu 4 jam sampai dengan 5 jam secara infanteri.
Waktu tempuh 1.009 personel SAR gabungan yang dikerahkan bisa lebih lama lagi bila hujan terus mengguyur. Mereka harus melintasi kondisi tanah yang labil dan di beberapa titik harus melintasi jembatan. Karenanya tim membutuhkan helikopter untuk mengatasi kesulitan itu.