Tragedi Longsor di Tambang Emas Solok: 13 Orang Meninggal Dunia
13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Jumlah korban tertimbun longsor di lokasi tambang emas yang diduga ilegal di Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat bertambah jadi 25 orang.
13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka.
"Jumlah korban 25 orang, 13 orang meninggal dunia dan 12 orang lagi mengalami luka," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Irwan Efendi, Minggu, (29/9) pagi.
Ia mengatakan, saat ini korban meninggal dan selamat yang sudah berhasil dievakuasi keluar dari lokasi kejadian sebanyak 24 orang, sementara 1 lagi masih dalam perjalanan.
"Korban terakhir dalam keadaaan meninggal dunia. Saat ini dalam perjalanan menuju posko dipekirakan akan tiba satu jam lagi," ujarnya.
Jalur Evakuasi Sulit
Ia mengatakan, jauhnya lokasi longsor membutuhkan waktu tempuh 4-6 jam jalan kaki dari posko ke lokasi kejadian.
"Tim juga harus melewati sungai untuk mengevakuasi korban," tuturnya.
Ia melanjutkan, korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, (26/9) sore di lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu.
Namun, evakuasi dan penyelamatan baru bisa dilakukan padan Jummat, (27/9) sekira pukul 03.00 WIB dengan peralatan seadanya.