Bayi Baru Lahir Bisa Alami Gula Darah Rendah atau Hipoglikemia, Ini Penyebabnya
Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia mungkin dialami oleh bayi baru lahir. Kenali penyebab dan cara mencegahnya.
Menjadi orang tua baru sering kali penuh tantangan, terutama ketika bayi Anda didiagnosis dengan gula darah rendah atau hipoglikemia. Meski terdengar menakutkan, kondisi yang dikenal sebagai hipoglikemia neonatal ini sebenarnya cukup umum terjadi. Berdasarkan data dari American Academy of Pediatrics, sekitar 25% bayi baru lahir berisiko mengalami hipoglikemia dalam 48 jam pertama kehidupan mereka.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan hipoglikemia neonatal, dan apa yang harus dilakukan jika bayi Anda mengalaminya? Berikut penjelasan lengkapnya.
-
Mengapa hipoglikemia bisa membahayakan? Risiko hipoglikemia semakin meningkat bagi mereka yang menderita diabetes dan mengonsumsi obat-obatan penurun gula darah. Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, dampak negatif tidak hanya terbatas pada gangguan fungsi tubuh, tetapi juga meningkatkan kemungkinan komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan saraf, masalah jantung, atau kecelakaan akibat hilangnya kesadaran.
-
Mengapa berat badan bayi yang rendah menjadi masalah? Berat badan bayi yang terlalu rendah bisa menghambat perkembangannya serta berdampak pada kesehatan.
-
Siapa saja yang bisa mengalami hipoglikemia? Apakah hanya penderita diabetes yang mengalami gula darah rendah? Hipoglikemia tidak hanya terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini juga dapat dialami oleh individu yang tidak menderita diabetes, misalnya disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, aktivitas fisik yang berlebihan, atau konsumsi alkohol yang berlebihan.
-
Apa dampak Hb rendah pada ibu hamil? Hemoglobin rendah atau anemia pada ibu hamil dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan perkembangan janin.
-
Apa dampak gula berlebihan pada bayi? Dampak dari konsumsi gula berlebihan pada bayi tidak hanya terbatas pada preferensi makanan, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Salah satu permasalahan utama yang sering terjadi adalah bayi menolak untuk diberikan ASI, yang sangat merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
-
Mengapa gula darah terlalu rendah berbahaya? Gula darah, meskipun penting untuk fungsi otak, jantung, dan pencernaan yang baik, dapat menjadi bumerang jika kadar gula terlalu rendah.
Apa Itu Hipoglikemia Neonatal?
Dilansir dari WebMD, glukosa adalah gula utama dalam darah yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Ketika kadar glukosa darah menurun terlalu rendah, tubuh kehilangan energi yang cukup untuk menjalankan fungsi normalnya.
Pada bayi baru lahir, hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah mereka turun secara signifikan. Setelah lahir, semua bayi mengalami penurunan kadar gula darah karena mereka tidak lagi mendapatkan nutrisi melalui plasenta. Namun, pada beberapa bayi, penurunan ini bisa menjadi berlebihan dan memerlukan perhatian medis.
Penyebab Hipoglikemia Neonatal
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada bayi baru lahir, baik yang berkaitan dengan kondisi ibu selama kehamilan maupun faktor bawaan bayi itu sendiri.
Faktor dari Ibu
Diabetes yang Tidak Terkontrol: Termasuk diabetes gestasional, di mana kadar gula darah ibu yang tinggi membuat tubuh bayi memproduksi lebih banyak insulin. Setelah lahir, kadar gula bayi dapat anjlok karena insulin yang tetap tinggi.
Gizi yang Tidak Memadai: Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat memengaruhi kemampuan bayi mengatur gula darah.
Golongan Darah yang Tidak Sesuai: Ketidaksesuaian golongan darah antara ibu dan bayi dapat memengaruhi metabolisme bayi.
Faktor dari Bayi
Prematuritas: Bayi yang lahir prematur sering kali belum memiliki cadangan glikogen yang cukup untuk menjaga kadar gula darah.
Berat Lahir yang Tidak Normal: Baik bayi dengan berat badan lebih rendah maupun lebih tinggi dari rata-rata berisiko lebih besar.
Kekurangan Oksigen Saat Lahir: Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh bayi mengatur gula darah.
Gangguan Metabolisme atau Hormon: Kondisi bawaan seperti defisiensi hormon tertentu juga dapat menjadi penyebab.
Gejala Hipoglikemia Neonatal
Tidak seperti orang dewasa yang dapat mengungkapkan gejala seperti pusing, lelah, atau mual, bayi tidak mampu menyampaikan apa yang mereka rasakan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda berikut:
Tremor atau tubuh gemetar
Kulit atau bibir tampak pucat atau kebiruan
Suhu tubuh rendah
Lemas atau lesu
Menolak menyusu
Tonus otot yang buruk
Kesulitan bernapas
Kejang
Jika dokter mencurigai hipoglikemia, mereka akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar gula darah bayi.
Penanganan Hipoglikemia Neonatal
Sebagian besar kasus hipoglikemia neonatal bersifat ringan dan dapat stabil dengan sendirinya ketika bayi mendapatkan asupan susu atau formula. Namun, untuk kasus yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan:
Glukosa Oral: Larutan gula sederhana untuk meningkatkan kadar gula darah.
Infus Dextrose: Gula yang diberikan melalui intravena untuk mengatasi kondisi yang lebih parah.
Pemberian Makanan Melalui Selang: Jika bayi tidak bisa menyusu.
Injeksi Glukagon: Hormon yang membantu mengatur kadar gula darah.
Pilihan pengobatan akan bergantung pada tingkat keparahan hipoglikemia, usia kehamilan saat bayi lahir, serta kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan.
Apakah Hipoglikemia Neonatal Dapat Dicegah?
Dalam beberapa kasus, hipoglikemia neonatal dapat dicegah dengan perawatan prenatal yang tepat. Dokter biasanya akan memantau kondisi ibu selama kehamilan, terutama jika ada riwayat diabetes atau risiko lainnya. Upaya pencegahan meliputi:
Memastikan ibu mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilan.
Mengontrol kadar gula darah pada ibu dengan diabetes.
Mempersiapkan solusi medis saat proses persalinan untuk membantu menjaga kadar gula darah bayi.
Namun, ada situasi di mana hipoglikemia neonatal tidak dapat dicegah, misalnya pada bayi yang lahir prematur atau memiliki gangguan metabolisme bawaan.
Prognosis Jangka Panjang
Sebagian besar bayi dengan hipoglikemia neonatal akan pulih sepenuhnya setelah kadar gula darah mereka stabil. Namun, dalam kasus yang jarang, hipoglikemia berat atau yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan masalah perkembangan motorik atau mental jangka panjang.
Kondisi bawaan seperti hiperinsulinisme, sindrom Beckwith-Wiedemann, atau gangguan metabolisme lainnya dapat membuat hipoglikemia berlangsung lebih lama dari biasanya. Dalam kasus seperti ini, diperlukan penanganan khusus dan pemantauan jangka panjang.
Hipoglikemia neonatal adalah kondisi yang cukup umum namun dapat menyebabkan kecemasan pada orang tua baru. Dengan perawatan medis yang cepat dan perhatian dari tenaga kesehatan, sebagian besar bayi yang mengalami hipoglikemia dapat pulih sepenuhnya tanpa masalah jangka panjang.