Hati-Hati, Ini 7 Bahaya Bayi Terlalu Sering Dicium yang Jarang Diketahui
Beberapa bahaya akibat bayi terlalu sering dicium oleh orang-orang di sekitarnya.
Mencium bayi terlalu sering ternyata berpotensi menyebabkan beberapa bahaya yang jarang diketahui. Berbeda dengan orang dewasa, bayi memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah. Hal ini membuat tubuh bayi rentan terinfeksi kuman dan virus.
Salah satu media penularan kuman dan virus ke bayi bisa melalui orang-orang di sekitar yang selalu mencium si bayi. Bahaya yang paling kerap kali muncul ketika bayi sering dicium adalah adalah penyakit infeksi.
-
Apa saja bahaya cium bayi? Cium bayi sembarangan juga dapat menyebabkan penularan Herpes Simplex Tipe 1 yang dapat menginfeksi kulit, mata, mulut, atau bahkan sistem saraf bayi.
-
Kenapa cium bayi sembarangan bahaya? Cium bayi sembarangan dapat meningkatkan risiko penularan infeksi dan penyakit.
-
Gimana cium bayi bisa sebabkan infeksi? Ketika bakteri masuk ke mulut bayi, mereka dapat merusak lapisan gigi dan menyebabkan gigi berlubang pada bayi.
-
Siapa yang berisiko tertular dari cium bayi? Infeksi ini dapat membahayakan bayi, terutama pada mereka yang masih memiliki sistem kekebalan yang lemah.
-
Apa yang perlu dihindari saat membersihkan bayi? Hindari Iritasi pada Bayi Perempuan
-
Kapan bayi tersedak bahaya? Kondisi tersedak pada bayi dapat dikategorikan sebagai kondisi yang sangat berbahaya dan bisa memicu kematian. Hanya dalam hitungan detik, jalan napasnya bisa tertutup dan nyawa pun jadi taruhannya.
Sebab, kulit bayi yang tipis dan sistem kekebalan tubuh mereka yang masih lemah, membuat mereka lebih sensitif terhadap sentuhan, termasuk juga ciuman. Maka dari itu penting untuk tidak sembarangan mencium atau menyentuh bayi.
Lantas, apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan jika bayi terlalu sering dicium? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman halodoc dan berbagai sumber, Kamis (28/11/2024):
1. Herpes simpleks
Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai dari terlalu sering mencium bayi ialah kemungkinan tertular penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1).
Penyakit ini ditandai oleh muncul luka dan lepuhan yang serta ruam pada bibir dan kulit di sekitarnya. Bayi juga biasanya akan mengalami demam, lebih rewel atau tampak kesakitan, kurang mau menyusui atau makan.
Bisa juga muncul tanda lain seperti gusi merah dan bengkak, serta muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Kissing disease (mononukleosis)
Bayi yang sering dicium bisa terkena penyakit yang disebut mononukleosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang bisa terdapat pada liur. Selain lewat mencium, bayi bisa tertular penyakit ini ketika menghirup percikan air liur saat penderita bersin atau batuk.
3. Sariawan karena infeksi jamur Candida (thrush)
Jamur Candida adalah mikroorganisme normal yang menumpang hidup di dalam mulut, kulit, dan saluran pencernaan orang dewasa.
Saat seseorang mencium bayi, maka jamur ini bisa berpindah ke dalam mulut bayi. Jika hal ini terjadi, bayi menjadi rentan mengalami sariawan mulut akibat infeksi jamur Candida.
Bayi yang sariawan akibat infeksi jamur akan mengalami tanda gejala berupa muncul bercak-bercak atau lapisan putih di dalam mulut, lidah, langit-langit, serta gusinya.
Kemudian sudut mulut bayi tampak kering dan pecah-pecah, rewel, dan enggan menyusu karena mulutnya terasa perih.
4. Meningitis bakteri
Saat terkena meningitis, bayi akan menunjukkan gejala-gejala berupa lemas, demam, kejang, leher kaku, muntah-muntah, tidak mau makan atau menyusu, serta sering tidur dan sulit dibangunkan.
Bayi yang terkena meningitis bakteri perlu mendapatkan penanganan dari dokter anak di rumah sakit secepat mungkin. Apabila terlambat ditangani, bayi berisiko mengalami komplikasi seperti sepsis dan kerusakan otak permanen.
5. ISPA
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tetapi terkadang juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Sama seperti beberapa kondisi di atas, virus atau bakteri penyebab ISPA juga terkandung di air liur dan dapat ditularkan tidak hanya saat mencium bayi, tetapi juga saat orang tersebut batuk atau bersin di dekat bayi.
ISPA dapat membuat bayi menjadi batuk pilek, sering bersin, demam, sesak napas disertai napas berbunyi, tampak lemas, dan kurang mau menyusu atau makan.
6. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru juga rentan terjadi pada bayi yang sering dicium. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Selain melalui percikan air liur, kuman penyebab penyakit ini juga bisa menular melalui tangan atau alat yang terkontaminasi.
Beberapa gejala yang bisa timbul saat anak mengalami pneumonia adalah batuk, sesak napas, demam, tidak mau menyusu, rewel, dan lemas.
7. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Bayi paling rentan terhadap penyakit selama beberapa bulan awal ketika bakteri usus mereka masih dalam tahap perkembangan.
Oleh karena itu, setiap anak atau orang dewasa yang ingin bersentuhan dengan bayi harus memastikan bahwa tangan mereka benar-benar bersih dan tidak memiliki tanda-tanda penyakit menular.
Biasanya orang dewasa atau anak-anak tidak menyadari penyakit yang mereka bawa, lalu mereka menularkan penyakit pada bayi dengan mencium bayi.
Jika ini terjadi, bayi harus melawan kuman dan virus dengan kekebalan tubuh mereka yang masih lemah dan akibatnya bayi menjadi mudah sekali sakit.