13 Tahun Uji Coba, Bioavtur Aman untuk Penerbangan
Bioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius
Selama 13 tahun uji coba, setiap kali ada kemajuan, Bioavtur harus diuji melalui pengujian tingkat internasional.
13 Tahun Uji Coba, Bioavtur Aman untuk Penerbangan
13 Tahun Uji Coba, Bioavtur Aman untuk Penerbangan
PT Pertamina dan Garuda Indonesia telah melaksanakan penerbangan komersil perdana menggunakan bahan bakar ramah lingkungan yaitu Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur.
Pengamat penerbangan, Alvin Lie menilai, Bioavtur aman untuk penerbangan karena memiliki standar internasional.
"Sebagai upaya transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE), penggunaan Bioavtur wajib kita apresiasi," ujar Alvin dikutip dari Antara di Jakarta, Mingo (29/10).
Alvin mengapresiasi penggunaan bahan bakar aviasi ramah lingkungan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur oleh maskapai Garuda.
Alvin yang juga Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) menambahkan, Pertamina sudah lama merintis bahan bakar aviasi ramah lingkungan tersebut, yakni sekitar 13 tahun dengan berbagai uji coba.
Selama 13 tahun uji coba, setiap kali ada kemajuan, Bioavtur harus diuji melalui pengujian tingkat internasional. Sebab, untuk menggunakan bahan bakar tersebut, Garuda Indonesia juga menyewa pesawat buatan industri luar negeri.
"Jadi secara kualitas, dapat diterima sesuai standar internasional. Itu yang sangat penting. Karena dalam penerbangan, faktor safety adalah yang utama dan tidak dapat ditawar," kata.
Selain itu, pesawat tersebut juga diasuransikan. Dengan demikian maskapai dan perusahaan asuransi juga ikut menguji karena tidak mau pesawatnya rusak atau mengalami insiden.
Menurut Alvin, bahan bakar nabati untuk pesawat berbeda dibandingkan untuk kendaraan lain, seperti biofuel pada motor.
Bioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius. Pada kondisi tersebut, teruji bahwa tidak membeku, karakter kimianya tidak berubah.
Karena kualitas Bioavtur tersebut setara dengan Avtur, maka bahan bakar aviasi tersebut juga sesuai dengan mesin pesawat dari berbagai industri seperti Boeing, Airbus serta yang lain.
"Tentu sama. Karena Avtur memang harus memiliki standar internasional yang sama untuk mesin-mesin pesawat," kata Alvin
Untuk itulah Alvin berharap, ke depan Pertamina terus mengembangkan Pertamina SAF atau Bioavtur. Dalam hal ini, tantangan Pertamina adalah meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa memenuhi permintaan serta persoalan harga.