5 Cara Membedakan Orang Kaya Palsu dan Asli
Merdeka.com - Tren gaya hidup mewah di sosial media tengah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Di mana mereka umumnya memamerkan koleksi barang branded yang tidak semua orang mampu beli.
Ironinya, tak sedikit individu yang kerap menampilkan gaya hidup mewah tersebut merupakan orang kaya asli. Melainkan, mereka sengaja menjadi pura-pura kaya untuk menarik perhatian ataupun berbuat kriminal.
Lantas bagaimana cara mengetahui ciri-ciri orang kaya palsu?
-
Apa yang sering dibahas orang yang berpura-pura kaya? Mereka sering menunjukkan selera kuliner yang tinggi, menyebutkan tempat makan yang mewah, atau mengklaim memiliki pengalaman liburan yang istimewa.
-
Bagaimana orang berpura-pura kaya? Mereka sering kali terlihat membeli barang-barang mewah, seperti pakaian dari desainer terkenal, gadget terbaru, atau mobil mahal, meskipun pendapatan mereka tidak cukup untuk menutupi semua pengeluaran tersebut.
-
Apa ciri orang pura-pura kaya? Salah satu indikasi paling jelas dari individu yang berpura-pura kaya adalah kebiasaan mereka dalam membeli barang-barang bermerek yang melebihi kemampuan keuangan mereka.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Banyak dari mereka yang mengandalkan kartu kredit atau pinjaman untuk mendapatkan barang-barang itu, tanpa menyadari bahwa utang yang mereka ambil akan menjadi beban di kemudian hari.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id di Jakarta, Kamis (20/4) terdapat lima ciri-ciri yang dapat Anda ketahui untuk membedakan orang kaya asli dan palsu. Berikut rinciannya:
1. Malas memamerkan kekayaan di media sosial
Tipe orang kaya asli cenderung tidak akan tertarik untuk membicarakan mengenai kekayaan mereka dan umumnya akan bersikap lebih santai. Sehingga, mereka cenderung menolak untuk memekarkan koleksi harta yang dimiliki di sosial media.
"Sebaliknya, orang yang hanya berpura-pura kaya akan selalu bersemangat dan sukarela menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar menunjukkan dan melebih-lebihkan kekayaannya kepada orang di sekitarnya. Entah berapapun jumlahnya, namun topik ini akan selalu menjadi pembicaraan yang menarik bagi orang tipe kedua ini.
"Hal seperti ini jelas menunjukkan betapa sikap dan juga perilaku di antara keduanya sangat berbeda," tulis OJK.
2. Menabung adalah suatu kewajiban bukan pilihan
Ciri khas orang kaya asli lainnya adalah mereka gemar menabung. Menurut Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia, sepertiga dari penghasilan seseorang seharusnya dialokasikan untuk menabung.
Bertolak belakang dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung. Orang dengan tipe seperti ini cenderung ketika menghadapi suatu kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi (darurat), uangnya sudah habis terpakai.
3. Fokus pada investasi, bukan konsumsi
Ciri lainnya, orang tipe ini akan lebih fokus mengalihkan kekayaannya untuk investasi atau mengembangkan sayap bisnisnya. Mereka umumnya akan terus memutar otak untuk mengembangkan pundi-pundi kekayaannya dengan berinvestasi di berbagai bidang dibanding hanya sekedar menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif.
4. Pandai berhemat dari setiap pengeluaran
Orang kaya asli memiliki strategi ulung dalam memanfaatkan pengeluarannya. Sehingga mereka tidak secara bebas untuk membeli suatu barang tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu agar tidak membebani kondisi keuangannya.
"Sedangkan, bagi orang yang pura-pura kaya akan langsung membelanjakan uangnya tanpa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung," jelas OJK.
5. Memiliki passive income dari asetnya
Hal tersebut merupakan strategi lumrah yang dipakai orang dengan tipe ini untuk meningkatkan nilai kekayaannya. Mereka orang kaya sungguhan akan merasa perlu untuk terus meningkatkan apa yang sudah dicapainya saat ini dengan mengembangkan usahanya dan terus belajar meningkatkan kemampuannya dalam memupuk penghasilan.
Hal ini, berbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, mereka cenderung mudah puas dengan gaji/ penghasilan yang diterima saat ini. Selain itu, mereka dengan sesuka hati menggunakan uangnya semata-mata untuk keinginan saat ini dan tidak berpikir jangka panjang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena sosial media membuat seseorang ingin tampil sukses dengan menunjukkan barang mewah dan mahal, namun ternyata kebanyakan orang tersebut adalah fake rich
Baca SelengkapnyaPenting untuk tidak terjebak dalam citra kehidupan yang lebih mewah daripada kenyataan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghargai setiap orang tanpa memandang status finansial, dan lebih fokus pada nilai-nilai dan kualitas pribadi.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaDalam Pandora Paper, mengungkap cara politisi, miliarder, dan selebritas berpengaruh memanfaatkan rekening luar negeri.
Baca SelengkapnyaDalam bahasa gaul atau slang words, kata flexing memiliki arti orang yang suka menyombongkan diri.
Baca SelengkapnyaMenurut Rhenald Kasali, ada 10 indikasi bahwa bisnis artis tersebut hasil dari pencucian uang.
Baca SelengkapnyaMereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaSosialita adalah kelompok orang yang beraktivitas sosial dan melakukan semua hal yang menyenangkan.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini melibatkan partisipan kulit putih, menemukan bahwa wajah orang kaya cenderung memiliki bentuk yang lebih tirus, mulut yang tersenyum lebar.
Baca Selengkapnya