Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Dampak Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Termasuk Jumlah Penumpang Turun 3.000/Hari

5 Dampak Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Termasuk Jumlah Penumpang Turun 3.000/Hari Lion Air. ©2016 Merdeka.com/iqbal s nugroho

Merdeka.com - Mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik masih menjadi perhatian masyarakat. Terlebih lagi, pengenaan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan menambah beban calon penumpang yang ingin menikmati transportasi udara ini.

Anehnya, harga tiket Jakarta-Batam lebih mahal dibanding Jakarta-Singapura. Kemudian rute Aceh-Jakarta lebih mahal dibanding rute Aceh-Kuala Lumpur.

Kondisi ini kemudian memunculkan dugaan adanya persekongkolan atau kartel antar maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat terbang.

Meski demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantah jika adanya kartel di balik mahalnya harga tiket pesawat. Menurut dia, tidak ada kesepakatan antar satu maskapai dengan maskapai untuk membuat harga tiket menjadi mahal.

"Kalau menurut saya tidak (kartel)," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Senin (21/1).

KPPU sendiri telah memulai penelitian terkait dugaan adanya sekelompok maskapai yang bermaksud mengendalikan harga (kartel) tiket pesawat serta kenaikan ongkos jasa pengiriman barang atau kargo.

Komisioner KPPU Guntur Syahputra Saragih mengatakan, pihaknya telah berunding dan mencapai kesepakatan untuk menelaah kasus ini lebih jauh. Adapun lembaga sendiri telah memulai penelitian kartel harga tiket pesawat sejak sekitar satu pekan lalu.

"Itu sudah masuk tahap penelitian KPPU. Kami telah lakukan rapat komisioner, dan kami memutuskan itu masuk dalam tahap penelitian," ucap dia.

Terlepas ada kartel atau tidak, nyatanya harga tiket pesawat yang mahal telah memberi dampak, termasuk pada perekonomian. Merdeka.com mencoba merangkum dampak mahalnya harga pesawat.

433 Penerbangan Dibatalkan

Sebanyak 433 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terpaksa dibatalkan sejak awal Januari 2019. Pembatalan dilakukan karena jumlah penumpang menurun drastis terkena imbas mahalnya harga tiket pesawat.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura II selaku otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Pekanbaru, selama periode tanggal 1 sampai 21 Januari, ada 212 penerbangan domestik menuju Pekanbaru yang batal, sedangkan penerbangan dari Pekanbaru yang batal ada 217 penerbangan.

Sementara itu, untuk penerbangan internasional baik yang dari maupun menuju Bandara Pekanbaru hanya empat penerbangan yang dibatalkan.

Hal ini menunjukkan kebijakan perusahaan maskapai yang menaikan tarif pesawat sangat berdampak pada konsumen dalam negeri, karena lebih dari 90 persen penerbangan yang batal melayani rute domestik.

"Penerbangan yang dibatalkan rata-rata 20 penerbangan per hari," kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/1).

Otoritas Bandara Pekanbaru sejak awal Januari sudah mencatat ada penurunan penumpang sekitar 15 persen dari biasanya, setelah terjadi kenaikan tarif pesawat.

Berdasarkan pantauan di situs pemesanan tiket seperti traveloka, harga tiket untuk rute Pekanbaru - Jakarta yang paling banyak diminati, masih bertahan di atas Rp 1 juta per orang. Harga tersebut terus bertahan hingga sepekan ke depan di semua maskapai. Tarif tersebut dua kali lipat lebih tinggi dari harga sebelum kenaikan jika dibandingkan pada periode sama pada tahun lalu.

Jaya Tahoma menjelaskan maskapai yang paling banyak dibatalkan penerbangannya adalah dari Lion Air Group, yang selama ini dikenal sebagai maskapai berbiaya rendah (low cost carrier). Maskapai yang mengusung slogan 'We Make People Fly' ini masih mematok harga tiket rute Pekanbaru - Jakarta di kisaran angka Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta per orang.

Sejak awal Januari, untuk maskapai Lion Air ada 138 penerbangan batal, Wings Air 69 penerbangan, Batik Air 38 penerbangan, dan Malindo Air satu penerbangan yang batal.

Kemudian maskapai Garuda Indonesia ada 129 pembatalan penerbangan, dan Citilink 56 penerbangan yang batal. Selanjutnya ada maskapai luar negeri Scoot yang tercatat ada dua penerbangan dibatalkan.

Penerbangan yang paling banyak dibatalkan terjadi di rute Pekanbaru - Jakarta yakni sebanyak 245 penerbangan, kemudian ke Batam ada 94, Jambi sebanyak 31, Medan ada 21, Padang sebanyak 14, serta rute tujuan Padang, Dumai dan Palembang masing-masing ada 8 penerbangan batal.

Penerbangan internasional yang batal antara lain dua penerbangan tujuan Singapura, serta tujuan Malaysia dan Jeddah masing-masing satu penerbangan.

Ganggu Kunjungan Wisata

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Barat, Dewantoro Umbu Joka menilai mahalnya harga tiket pesawat tujuan Lombok dapat mengganggu kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Mahalnya tiket pesawat ini sangat mengganggu kunjungan wisatawan ke NTB. Akibatnya juga berdampak pada penurunan pendapatan UMKM, seperti pusat oleh-oleh dan kuliner. Karena calon wisatawan akan berfikir dua kali mau datang belanja oleh-oleh. Belum di tambah bagasi yang berbayar," ujarnya seperti ditulis Antara Mataram, Selasa (22/1).

Dia mencontohkan, harga tiket pesawat tujuan Jakarta-Lombok pulang pergi (PP) saja sudah menembus Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Belum lagi untuk rute-rute lainnya dari dan menuju Lombok Internasional Airport (LIA).

"Bayangkan, harga tiket Lion Air dan Citilink itu kisarannya Rp 2 juta PP tanpa bagasi. Kalau Garuda Indonesia itu harga tiket Rp 3,8 juta sampai Rp 4 juta PP. Bandingkan dengan harga tiket ke luar negeri sangat murah Rp 1 juta sudah bisa PP. Bagaimana orang mau datang coba kalau harga tiketnya seperti itu," ucapnya.

Terkait mahalnya harga tiket tersebut, pihaknya sudah menyampaikan ke DPP Asita di Jakarta agar mendorong harga tiket pesawat tujuan Lombok juga bisa diturunkan seperti rute-rute lainnya.

"Kami sangat mengharapkan apa lagi NTB pascagempa ini butuh total 'recovery' (pemulihan) dari pemerintah pusat. Salah satu permintaan kita pihak maskapai untuk membantu dalam harga tiket khusus ke NTB," tegas Dewantoro.

Beri Pengaruh Inflasi

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa kenaikan harga tiket pesawat dalam beberapa waktu belakangan akan menyumbang kenaikan inflasi Januari 2019. Meski demikian, kenaikan belum akan berdampak besar kepada inflasi tahunan.

"Tentu akan ada pengaruhnya. Tetapi, inflasi itu bukan suatu yang statis. Pada saat kita sudah melihat ada kenaikan, buru-buru dikoreksi itu enggak akan kelihatan dampaknya secara ini," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Selasa (22/1).

Menko Darmin melanjutkan, selama empat tahun terakhir ada tiga hal yang memberi dampak terhadap inflasi. Pertama harga pangan, kedua fluktuasi harga tiket transportasi dan ketiga pendidikan.

"Selama empat lima tahun terakhir, inflasi kita itu bukan lagi memang pangan masih tinggi berpengaruh, tetapi selain itu dia perhubungan (tiket pesawat) baru setelah itu pendidikan. Tiga itu saja," jelasnya.

"Tapi dia (tiket pesawat) bukan nomor satu. Kadang-kadang pada bulan tertentu dia bisa nomor satu, misalnya Lebaran dan habis Lebaran, Natal tahun baru itu bisa," sambungnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket, pemerintah sebenarnya melalui Kementerian Perhubungan sudah melakukan kebijakan pembatasan tarif atas dan tarif bawah. Namun, pada masa-masa tertentu ada kenaikan drastis yang menggunakan tarif batas atas.

"Memang suka dimainkannya begini, di hari biasa dia main di sekitar tarif bawah, setelah itu peak season dia naik ke tarif atas. Di lapangan, akan terasa naiknya banyak. Tapi dia (maskapai) akan bilang aku kan enggak melanggar tetap di dalam range tarif tapi memang agak besar nih range-nya," jelasnya.

Lebih lanjut, Menko Darmin belum dapat memprediksi berapa sumbangsih kenaikan harga tiket pesawat terhadap inflasi Januari. Pihaknya akan menunggu rilis resmi yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Wah saya enggak tahu berapa harganya tarifnya berapa masing-masing. Itu nanti akan ada di datanya BPS setiap bulan itu ada. Jadi jangan tanya sekarang. Awal bulan depan," tandasnya.

Ganggu Perkembangan Ekonomi

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau mengkhawatirkan kenaikan tarif pesawat akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di industri yang berkaitan dengan transportasi udara.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah mengatakan, tarif pesawat akan berdampak pada industri seperti logistik dan juga perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).

"Kita perlu diskusi untuk tidak menghambat industri, terutama industri e-commerce yang sedang kita coba bantu kembangkan di Riau," katanya seperti ditulis Antara, Minggu (22/1).

Siti mengatakan, BI sudah melihat tarif transportasi menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar bagi inflasi Riau sejak Desember 2018. Pada tahun ini tarif transportasi udara juga dilihat sebagai faktor pendorong inflasi.

Dia berharap agar industri penerbangan bisa menurunkan tarif agar tidak terlalu mempengaruhi inflasi. "Kita harapkan ini (kenaikan tarif) sifatnya sementara," katanya.

Salah satu dampak nyata mahalnya tarif pesawat terlihat jelas dari sepinya penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Sebanyak 433 penerbangan di Bandara itu terpaksa dibatalkan sejak awal Januari 2019 karena jumlah penumpang menurun drastis terkena imbas mahalnya harga tiket pesawat.

Jumlah Penumpan Turun 3.000 Orang per Hari

Kenaikan harga tiket pesawat membuat jumlah penumpang pengguna jasa angkutan udara di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman berkurang hingga 3.000 orang per hari. Angka ini berdasarkan data yang dihimpun dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.

"Pergerakan penumpang saat ini untuk kepergian dan kepulangan hanya sekitar 7.000 penumpang, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 11 ribu penumpang," kata Humas PT Angkasa Pura II BIM, Fendrick Sondra di Padang, Minggu (20/1).

Dia menyebutkan pada 18 Januari 2019 total penerbangan regional yang datang dan pergi sebanyak 29 pesawat dengan jumlah pergerakan penumpang 8.657 orang.

"Untuk tingkat keterisian penumpang untuk keberangkatan mencapai 88,92 persen dan kedatangan 74,14 persen," ujar dia.

Sementara pada 19 Januari 2019 jumlah pergerakan penumpang mencapai 7.795 orang dengan perincian tiba 3.356 penumpang dan berangkat 3.202 orang dan tingkat keterisian pesawat sebesar 87,03 persen untuk kedatangan dan 82,08 persen untuk kepulangan.

"Ini merupakan tantangan bagi kita semua, khususnya bagi dunia pariwisata Sumbar, apakah terpengaruh atau tidak tentunya harus siap dan semoga pulih ke keadaan sebelumnya," kata dia.

Sementara berdasarkan pengecekan harga tiket pesawat pada Minggu siang di salah satu situs daring untuk rute Padang- Jakarta kelas ekonomi keberangkatan pada 28 Januari 2018 kategori maskapai berbiaya murah, harga tiket mencapai Rp 1.233.000 atau naik dibanding kondisi normal yang hanya sekitar Rp 700.000.

Pada sisi lain jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan rute Padang-Jakarta mengalami peningkatan hingga tujuh puluh persen dalam dua pekan terakhir.

"Kalau melihat dari data penumpang ada peningkatan dari Januari 2019, dengan peningkatan hingga tujuh puluh persen dibandingkan sebelumnya," kata Kepala Staf perusahaan bus PT Naikilah Perusahaan Minang (NPM) Perwakilan Padang, Heru Wanda.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal

Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.

Baca Selengkapnya
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia

Polemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia

Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.

Baca Selengkapnya
Kapan Harga Tiket Pesawat Turun? Begini Penjelasan Menteri Sandiaga Uno
Kapan Harga Tiket Pesawat Turun? Begini Penjelasan Menteri Sandiaga Uno

Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga tiket pesawat dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan harga tiket tetap terjangkau bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal

Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Selain Harga Avtur Tinggi, Pengenaan Pajak Buat Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal
Selain Harga Avtur Tinggi, Pengenaan Pajak Buat Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal

Besaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo Turun Tangan, Minta Harga Tiket Pesawat Harus Turun Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Presiden Prabowo Turun Tangan, Minta Harga Tiket Pesawat Harus Turun Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi

BPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand

Harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur Hanya Rp831.672, ke Bali Tembus Rp1.553.447 per Orang
Harga Tiket Pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur Hanya Rp831.672, ke Bali Tembus Rp1.553.447 per Orang

Pemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.

Baca Selengkapnya