70 Persen UMKM di Solo Terdampak Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 4 bulan sangat dirasakan dampaknya oleh semua kalangan. Tak terkecuali sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Solo mencatat sebesar 60-70 persen atau 2-3 ribu UMKM di Kota Bengawan terdampak. Mayoritas UMKM yang terdampak tersebut merupakan binaan Dinkop Solo. Mereka bergerak di bidang fesyen, boga, dan cindera mata. Kendalanya, soal modal.
"Ada sekitar 60-70 persen UMKM yang terdampak Covid-19. Mereka ini bisa membuat produk, tetapi tidak ada yang membeli," ujar Kepala Dinkop UKM Kota Surakarta, Heri Purwoko Joko Siswanto, Selasa (21/7).
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Siapa yang berdialog dengan Pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana cara UMKM dikelola? UMKM umumnya memiliki karakteristik usaha yang berskala kecil atau menengah, baik dari segi jumlah tenaga kerja, pendapatan, maupun aset yang dimiliki.
Bisa juga, para pelaku UMKM tersebut tidak memiliki modal saat akan produksi. Sehingga sebagian dari mereka berkonsultasi dan minta ditemukan dengan pemilik modal. "Ada juga sebagian lainnya yang memilih banting setir," katanya.
Sebagai solusi, pihaknya menggandeng bank pemerintah dan pihak lain yang bersedia memberikan modal ke pelaku UMKM terdampak. Pasalnya, pihak Dinkop UKM tidak bisa menyuntikkan dana lantaran anggaran tahun ini hanya tinggal 40 persen. Anggaran tersebut dipangkas untuk penanganan covid-19 di Kota Solo.
"Kami memang minim anggaran. Anggaran yang kami punya ini diwujudkan dengan memberikan berbagai pelatihan ke para pelaku UMKM," katanya.
Pelatihan tersebut, dikatakannya, mulai dari pelatihan boga, handy craft dan lainnya. Pihaknya juga terus memantau UMKM binaan, baik yang berkembang maupun yang belum. Jika terdapat kendala akan dibantu mencarikan solusinya.
Gandeng Pertamina
Saat ini, lanjut dia, Dinkop UKM tengah menggandeng Pertamina sebagai pihak yang bersedia memberikan stimulus kepada pelaku UMKM terdampak.
"Pertamina akan mengucurkan dana segar bagi pelaku UMKM yang mengajukan proposal.Harapan kami para pelaku mendapat bantuan hibah, mendapat modal, tanpa bunga, dan tanpa harus mengembalikan," katanya lagi.
Selain itu, Dinkop UKM juga menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa material untuk UMKM di bidang boga. Setiap UMKM mendapat bantuan senilai Rp 2,7 juta dalam bentuk telur, mentega, minyak, dan gula pasir. Bantuan ini disalurkan dalam dua tahap. Tiap tahap sebanyak 40 paket.
"Total bantuan yang kami terima ada 80 paket. Sudah ada 100an UMKM yang mengajukan. Tapi harus melewati seleksi dari pihak provinsi," pungkas Heri. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaKeterbatasan akses terhadap modal dapat menghambat pertumbuhan dan pengembangan usaha yang potensial.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca Selengkapnya