Apakah Mencampur Pertalite dan Pertamax Aman untuk Kendaraan? Begini Penjelasan Ahli
Pandangan mengenai pencampuran Pertalite dan Pertamax memiliki perbedaan yang signifikan.

Pertalite dan Pertamax merupakan dua jenis bahan bakar yang umum digunakan di Indonesia. Namun, muncul pertanyaan di kalangan pengguna kendaraan bermotor, apakah aman untuk mencampur kedua jenis bahan bakar ini?
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, pandangan mengenai pencampuran Pertalite dan Pertamax memiliki perbedaan yang signifikan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa mencampur Pertalite dan Pertamax dalam jumlah yang seimbang, misalnya 50:50, tidak akan menyebabkan kerusakan mesin secara langsung.
Mereka percaya bahwa kualitas bensin campuran akan berada di antara kualitas Pertalite dan Pertamax, yang dapat menghasilkan performa mesin yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan Pertalite, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax murni.
Pencampuran sesekali dianggap tidak berdampak negatif bagi mesin kendaraan.Namun, ada pula pendapat yang menentang pencampuran ini.
Ahli lain menyarankan agar pengguna kendaraan tidak mencampur bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) yang berbeda secara terus-menerus. Meskipun pencampuran sesekali mungkin tidak menimbulkan masalah, pencampuran yang dilakukan secara berkelanjutan dikhawatirkan dapat mengganggu proses pembakaran.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kerak karbon, korosi, dan berbagai masalah mesin lainnya dalam jangka panjang. Komposisi dan aditif yang berbeda pada kedua jenis bahan bakar ini dapat menghasilkan reaksi kimia yang tidak selalu dapat diprediksi.
Pendapat Ahli Mengenai Pencampuran Bahan Bakar
Salah satu alasan mengapa pencampuran Pertalite dan Pertamax tidak dianjurkan adalah perbedaan dalam aditif yang terkandung dalam masing-masing bahan bakar.
Pertamax, yang memiliki RON lebih tinggi, biasanya mengandung aditif yang dirancang untuk meningkatkan performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
Sementara itu, Pertalite, yang memiliki RON lebih rendah, mungkin tidak memiliki aditif yang sama. Oleh karena itu, mencampur kedua bahan bakar ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada proses pembakaran.
Menurut Mars Ega Legowo Putra, Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, pihaknya tidak melakukan praktik pencampuran Pertalite dengan Pertamax.
Ega menegaskan bahwa produk yang diterima dan dijual di SPBU telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
"Baik yang dari luar negeri maupun dari dalam negeri, kami sudah menerima RON 92. Yang membedakan adalah meskipun sudah berada di RON 90 dan 92, itu sifatnya masih base fuel, artinya belum ada aditif yang kita terima di Pertamina Patra Niaga," jelas Ega dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI.
Rekomendasi untuk Pengguna Kendaraan
Meskipun beberapa ahli menyatakan bahwa pencampuran sesekali dalam jumlah seimbang tidak akan menimbulkan masalah serius, secara umum, mencampur Pertalite dan Pertamax secara terus-menerus tidak dianjurkan.
Jika Anda terpaksa harus mencampur, lakukanlah dengan perbandingan yang seimbang dan hanya sebagai solusi sementara. Lebih baik untuk tetap menggunakan jenis bahan bakar yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan Anda untuk memastikan performa mesin optimal dan mencegah kerusakan jangka panjang.
Selain itu, penting untuk melakukan perawatan dan servis rutin kendaraan Anda untuk menjaga kondisi mesin tetap prima. Ingatlah bahwa setiap kendaraan berbeda dan kondisi mesin juga berpengaruh.
Jika Anda ragu, konsultasikan dengan mekanik terpercaya untuk mendapatkan saran yang tepat.