Awal puasa, harga daging ayam hingga bawang merah di Solo merangkak naik
Merdeka.com - Memasuki hari kedua puasa, harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Kota Solo mulai merangkak naik. Kendati demikian Dinas Perdagangan setempat menilai kenaikan tersebut masih dalam batas kewajaran, sehingga masyarakat diminta tidak perlu khawatir.
"Kenaikannya masih wajar, karena ini awal puasa, kenaikan harga seribu, dua ribu itu tidak terlalu signifikan," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagiyo, disela sidak pasar, di Pasar Nongko, Jumat (18/5).
Subagiyo menerangkan, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, kenaikan yang menonjol terjadi pada harga daging ayam, dan telur. Harga telur ayam sebelum Ramadan hanya Rp 22 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp 23 ribu hingga Rp 24 ribu per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan harga daging ayam naik menjadi sekitar Rp 34 ribu dari sebelumnya Rp 32 ribu per kilogram. Untuk itu, Dinas Perdagangan akan melakukan pengawasanuntuk memantau ketersediaan makanan dan mengantisipasi adanya penimbunan.
"Kami akan terus melakukan pengawasan terkait harga komoditas pangan bersama instansi terkait. Kita sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Surakarta, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan lainnya," katanya.
Pedagang asal Mangkubumen, Solo Suatmi mengaku, kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Jika terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas, penurunan harga juga terjadi pada sejumlah barang kebutuhan lainnya.
"Bawang merah dan gula merah naik, bawang dari Rp 23 ribu menjadi Rp 25 ribu. Kalau bawang putih, cabai merah, cabai rawit, turun semua. Kenaikan harga biasanya terjadi tujuh hari menjelang Lebaran," tutup Suratmi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca Selengkapnya