Beratnya Masa Kecil Ni Luh Puspa, Pernah Jadi ART & Sales Keliling Kini Dipercaya Jadi Wamen Kabinet Prabowo
Pencapaian mantan jurnalis televisi nasional itu bukan hal mudah, sebab dari kecil Puspa telah menjalani perjalanan hidup yang cukup berat sebagai masyarakat.
Kabinet bentukan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan masyarakat. Pasalnya banyak nama menteri dan kepala badan negara merupakan orang-orang yang sebelumnya berada di pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Meski demikian, ada beberapa nama baru dalam kabinet ini yang sebelumnya belum pernah berkecimpung dalam pemerintahan. Salah satunya Ni Luh Puspa yang dipercaya Prabowo untuk menjadi Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata RI.
Pencapaian mantan jurnalis televisi nasional itu bukan hal mudah, sebab dari kecil Puspa telah menjalani perjalanan hidup yang cukup berat sebagai masyarakat dari kalangan ‘wong cilik’.
"Tak pernah saya bayangkan bisa berada pada titik ini," kata Ni Luh Puspa dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (23/10).
Perempuan yang bernama asli Ni Luh Enik Ermawati tersebut mengaku bersyukur atas kesempatan menjadi wamen. Puspa berterima kasih atas amanah yang diberikan untuknya.
Puspa yang berasal dari Desa Selat, Buleleng, Bali berprofesi sebagai jurnalis televisi sebelum diangkat menjadi wamen oleh Prabowo.
Dia akhirnya memutuskan melepas statusnya sebagai jurnalis kenamaan dan menerima tawaran Prabowo untuk bergabung di Kabinet Merah Putih.
Namun demikian, kehidupan Ni Luh Puspa cukup menarik dibahas. Sebab, dia bukan berasal dari keluarga berada. Bahkan, dia pernah menajdi ART (Asisten Rumah Tangga) untuk menyambung hidup.
Berikut fakta-fakta soal kehidupan Ni Luh Puspa masa kecil.
Tumbuh Besar Bersama Nenek
Puspa sendiri diketahui menjalani masa kecil yang tidak mudah dengan banyak pengalaman berpindah tempat. Saat kecil, ia mengikuti orang tuanya yang mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi.
Namun, di usia 7 tahun, Puspa kembali ke Bali dan tumbuh besar dalam asuhan kakek dan neneknya.
Tinggal di desa kecil, Puspa dahulu hidup di kampung yang tidak ada listrik dan sulit air. Saat berangkat sekolah, ia juga harus melewati jalur yang cukup menantang karena keterbatasan infrastruktur.
Puspa kecil juga harus bekerja membantu kakek dan neneknya demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Ia juga pernah menjual tali buatan sang kakek hingga ayam di kampungnya. Bahkan Ni Luh Puspa sempat jadi tukang pemecah batu.
Jadi ART dan Sales Keliling
Ketika menempuh SMA, Puspa pun bersekolah sambil kerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Sebagai anak pertama, ia memilih bekerja dari pada mengambil beasiswa kuliah demi membantu sekolah adik.
Selain ART, Puspa juga pernah menjadi sales keliling dan cleaning service, staf hotel, hingga buruh di pabrik garmen. Dari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Karena melanjutkan kuliah di umur 24 tahun, Puspa sempat diejek karena sudah tua baru kuliah.
Terjun ke Dunia Jurnalistik
Puspa sendiri mengawali karir di dunia jurnalistik pada 2010 ketika magang di sebuah radio lokal di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia juga sempat bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter pada 2012.
Karir Puspa semakin meroket setelah pada 2018 bergabung dengan Kompas TV. Karena dedikasi di dunia jurnalistik dan kemampuan berbicaranya, namanya makin dikenal publik.
Bahkan Puspa dipercaya untuk membawakan program dengan namanya sendiri, NI LUH, yang membahas berbagai isu sosial, politik, dan budaya. Keahlian Puspa meng-influence masyarakat ini yang mungkin membuat Prabowo memilihnya untuk mengurus dunia pariwisata Indonesia.
Jadi Wamen Kabinet Prabowo
Kini Puspa siap bekerja membantu Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana selama 5 tahun ke depan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah berdiri, Kementerian Pariwisata dipimpin oleh Menteri dan Wakil Menterinya yang keduanya sama-sama wanita.
"Saya siap membantu Ibu Menteri Pariwisata, Ibu Widiyanti Putri Wardhana untuk memajukan sektor pariwisata di Tanah Air. Berbagai program dan inisiatif akan kita akslerasi bersama berkesinambungan dengan Kementerian Ekonomi Kreatif," kata Puspa.