Masa Kecil Mau Jadi Pejabat Agar Bisa Lihat Ka'bah, Kini Malah Jadi Kandidat Bakal Cawapres RI
Tekad yang kuat tak akan menyurutkan semangat seseorang untuk meraih mimpi.
Tekad yang kuat tak akan menyurutkan semangat seseorang untuk meraih mimpi.
Masa Kecil Mau Jadi Pejabat Agar Bisa Lihat Ka'bah, Kini Malah Jadi Kandidat Bakal Cawapres RI
Meski tak dilahirkan dari keluarga pejabat atau keluarga priyayi, sosok ini mampu menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di kota Pahlawan.
Dia dilahirkan pada Mei 1965 di Kawasan Wonocolo Surabaya, sebuah kampung kecil yang saat ini terhimpit oleh kemajuan kota yang dikenal dengan sebutan sejuta taman itu.
Bersama dengan kelima saudaranya, sosok ini dididik untuk tumbuh menjadi anak yang mandiri sejak kecil. Bahkan, dia diketahui pernah berjualan es lilin ketika duduk di bangku sekolah dasar.
Dia tak pernah malu untuk berjualan di sekolah maupun di tempat bermain bersama teman-temannya. Berkat didikan kedua orang tuanya, sosok ini terus tumbuh menjadi anak yang sederhana namun gigih dalam mencapai cita-cita.
Semasa kecil, sosok ini gemar menonton saluran TV kebanggan Tanah Air, TVRI. Salah satu kegemarannya adalah program Dunia Dalam Berita yang ditayangkan oleh TVRI. Karena program ini, dia pernah bercita-cita untuk menjadi seorang penyiar berita.
Menurutnya, seorang penyiar berita adalah orang yang cerdas karena dapat mengetahui seluruh informasi berita dari penjuru Indonesia dan dunia. Layaknya anak kecil pada umumnya, dia juga memiliki cita-cita lain yakni ingin menjadi seorang pejabat.
Bukannya ingin jadi kaya raya, sosok anak kecil ini hanya ingin berkunjung ke Tanah Suci, Mekkah. Sebab, saat itu gurunya pernah mengatakan hanya pejabat lah yang dapat mengunjungi Ka'bah.
Tak ada yang menyangka, cita-citanya menjadi seorang pejabat dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. 54 tahun sejak kelahirannya, sosok ini dilantik menjadi Gubernur Provinsi Jawa Timur dan menjadi gubernur perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Jawa Timur.
Sosok ini tak lain ialah Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Khofifah juga merupakan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet tersebut.
Sosok yang menjadi orang nomor 1 di Jawa Timur saat ini merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Airlangga. Bahkan, kini Khofifah juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai alumni terbaik berkat prestasinya di kancah nasional maupun internasional.
Untuk mengamalkan ilmu yang ditempanya semasa kuliah, Khofifah memutuskan terjun ke dunia politik di usia muda, yakni 27 tahun. Kala itu, dia juga dipilih menjadi Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI periode 1992–1997.
Sepak terjang Khofifah dalam dunia politik memang tak diragukan lagi. Dia diketahui pernah menjadi Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998), Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999), Wakil Ketua DPR RI (1999), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001), dan sejumlah jabatan penting serupa.
Selain aktif berkarir di dunia politik, ibu dari empat orang anak ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan berhasil menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU pada 2002 hingga 2005.
Pada Desember 2019, ia kembali meraih penghargaan sebagai Pemimpin Perubahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Publik. Khofifah dinilai memiliki komitmen besar dalam melakukan perubahan untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang bersih, baik dan transparan.
Kemudian pada tahun 2022, Khofifah kembali meraih penghargaan melalui inovasi Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) dalam ajang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB.
Dengan sejumlah pengalaman membanggakan dari sosok yang satu ini, namanya menjadi salah satu kandidat kuat sebagai bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto, setelah sebelumnya menolak untuk menjadi bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan.
Namun, sampai saat ini Prabowo belum mengumumkan secara resmi siapa yang menjadi bakal calon wakil presidennya. Sementara itu, Khofifah diketahui juga belum menanggapi terkait berita ini.