Perjalanan hidup Paiman Rahardjo, dari Tukang Sapu, Relawan Jokowi hingga Wakil Menteri Desa PDDT
Profil Paiman Rahardjo, Wakil Menteri Desa PDDT yang memulai perjalanan di Ibukota sebagai tukang sapu hingga menjadi rektor.
Perjalanan hidup Paiman Rahardjo, dari Tukang Sapu, Relawan Jokowi hingga Wakil Menteri Desa PDDT
Perjalanan hidup Paiman Rahardjo, dari Tukang Sapu, Relawan Jokowi hingga Wakil Menteri Desa PDDT
Presiden Joko Widodo baru saja melantik Paiman Rahardjo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDDT). Dia menggantikan posisi Budi Arie yang kini diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sosok Paiman Raharjo bukan sosok baru dalam lingkaran pemerintahan. Paiman dikenal sebagai salah satu orang terdekat Jokowi.
Mengingat Paiman merupakan pentolan dari Relawan Sedulur Jokowi.
Kelompok relawan ini pun mendukung Jokowi mengikuti Pilgub DKI pada 2012, hingga memenangkan Pilpres 2019 lalu.
Selain sebagai petinggi relawan Jokowi, Paiman pernah menjabat sebagai Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya dan Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Jabatan sebagai komisaris PGN diemban Paiman sejak 2015 hingga saat ini.
Paiman juga tercatat pernah menjadi Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya. Sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi distributor beras milik Pemprov DKI. Jabatan itu ia pegang sejak tahun 2013 silam.
Perjalanan Hidup Paiman Rahardjo
Jauh sebelum itu, perjalanan hidup Paiman tidaklah mudah. Sejak muda dia telah berjuang untuk hidupnya. Pria kelahiran 15 Juni 1967 ini meniti karier di ibu kota sejak tahun 1985. Berbekal ijazah SMP dia merantau dari Klaten dan bekerja sebagai tukang sapu dan tukang kebun di Yayasan Gembala Baik. Meski sudah bisa menghasilkan uang sendiri, dia tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Paiman melanjutkan sekolah di STM Budhaya Matraman, Jakarta Timur atas izin dari tempatnya bekerja. Usai lulus STM, Paiman diangkat menjadi satpam di tempat kerjanya.Hasrat menimba ilmu Paiman tak surut. Dia melanjutkan pendidikan tinggi di kampus Prof. Dr. Moestopo (Beragama) untuk program studi Ilmu Administrasi Negara. Agar tak menggaggu pekerjaanya, dia memilih bekerja shift malam. Tak hanya menempuh pendidikan S1, Paiman lanjut sekolah hingga magister di tahun 1997. Dia pun diangkat menjadi dosen di kampusnya. Barulah pada tahun 1999 dia menjadi dosen tetap di almamaternya.
Tak hanya menempuh pendidikan S1, Paiman lanjut sekolah hingga magister di tahun 1997. Dia pun diangkat menjadi dosen di kampusnya. Barulah pada tahun 1999 dia menjadi dosen tetap di almamaternya.
Setelah menjadi dosen, Paiman juga menjadi Wakil Dekan FISIP, Sekretaris Program Pascasarjana, Direktur Program Pascasarjana. Dia pun sukses mencapai puncak karier sebagai akademisi ketika diangkat menjadi Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta pada tahun 2002 silam. Selain sebagai akademisi, pada tahun 2003, Paiman pernah menjadi Tenaga Ahli Badan Legislatif (Baleg) DPR RI. Dia juga sempat menjad konsultan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamamanan (Polhukam) dan Kementerian Sosial.Tak hanya itu, dia juga membuka banyak usaha.
Mulai dari percetakan, foto kopi, restoran, biro travel, kost-kostan, properti, dan sejumlah bisnis lainnya.
Dihimpun dari berbagai sumber.