Masa Kecil Jadi Tukang Batu Hingga Gali Sumur, Kini Jadi Menteri Jokowi Dua Kali
Segala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Segala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi, dikerjakannya dengan gigih.
Masa Kecil Jadi Tukang Batu Hingga Gali Sumur, Kini Jadi Menteri Jokowi Dua Kali
Masa Kecil Jadi Tukang Batu Hingga Gali Sumur, Kini Jadi Menteri Jokowi Dua Kali
Lahir dari keluarga sederhana, membuat sosok satu ini harus mencari penghasilan sendiri sejak kecil. Meskipun ayah yang merupakan veteran, tidak membuat anak ketiga dari dua belas bersaudara ini memiliki hidup dalam kecukupan.
Sejak duduk di bangku SD, sosok satu ini harus bekerja banting tulang untuk membiayai uang SPP sekolahnya. Di tengah kemiskinan yang dia alami, tidak membuatnya berkecil hati, justru menjadi tamparan bagi dirinya untuk mengubah kehidupannya.
Segala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi, dikerjakannya dengan gigih.
Dalam perjuangannya tersebut, dia pernah menjual ubi yang tidak laku sehingga membusuk. Serta berjualan ikan yang juga tidak laku sehingga membuatnya mengalami kerugian.
Setelah tamat dari SMA, dia diterima di Universitas Hasanuddin dengan Jurusan Pertanian. Namun melihat kondisi keluarganya yang serba pas-pasan, sehingga tidak memungkinkan untuk membiayainya berkuliah, membuatnya ragu untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Dengan gaji yang dimiliki oleh ayahnya hanya Rp116.000 untuk membiayai 12 anak membuatnya pasrah untuk tidak melanjutkan kuliah. Namun ibunya mengatakan bahwa akan ada jalan untuknya melanjutkan kuliah. perkataan tersebut membuat dia semangat untuk melanjutkan kuliah.
Saat masa perkuliahan, ibunya sempat meminjam uang kepada tetangga untuk membayar uang kuliahnya, hingga pontang panting mencari uang supaya anaknya tetap dapat melanjutkan kuliah.
Akhirnya, pria ini bisa bekerja sebagai buruh pabrik gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV dengan upah yang dia dapat sebesar Rp150.000 per bulan. Setelah tiga tahun bekerja, dia memilih untuk berhenti bekerja, karena idealis dan kejujuran yang ada pada nya.
merdeka.com
Sosok satu ini memulai karirnya saat serangan serangga hama tikus tengah melanda Indonesia. Dia pun terinspirasi untuk menciptakan formula racun tikus, yang dibuatnya secara otodidak.Usaha tersebut ditekuni hingga dia harus memperjuangkan hak paten dari produk racun tikus.
Dia bersama temannya akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Selama di Jakarta, dia tidur di Masjid dan makan sekali sehari untuk menghemat pengeluaran.
Usaha tak pernah mengkhianati hasil, hak paten didapatkannya. Selain hak paten tersebut, dia juga mendapatkan penghargaan yaitu Penghargaan Kehormatan Satyalancana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Segala pencapaian yang didapatkan menjadi awal untuk memulai karir di dunia politik. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan 27 April 1968, tak pernah malu mengakui bahwa dirinya terlahir dari keluarga serba kekurangan secara ekonomi.
merdeka.com
Sosok tersebut ialah Amran Sulaiman, menteri pertanian yang resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada rabu 25 Oktober 2023.
Amran merupakan menteri pertanian pada pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama. Amran diangkat menjadi menteri jalur profesional tanpa diusung partai politik. Hingga akhir periode 2019 dia tidak mengalami pergantian.
Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, Amran tidak lagi menjabat sebagai menteri pertanian. Tetapi, pada 25 Oktober 2023, Amran kembali diangkat menjadi menteri pertanian menggantikan menteri sebelumnya.
Selain menjadi menteri, Amran juga merupakan pebisnis yang memiliki berbagai usaha, yang tergabung dalam sebuah Holding Tiran Group, yang meliputi unit usaha sebagai berikut, tambang emas, tambang nikel, pabrik gula, perkebunan kelapa sawit, SPBU, distributor unilever, distributor semen, produsen pestisida, produksi pestisida dan usaha lainnya