Pernah Tidur di Kasur Berjamur & Dikira Gelandangan, Pria Keturunan Raja Ini Jadi Kepercayaan Jokowi Urusi Pertanian RI
Sosok ini tak asing lagi di pemerintahan RI, khususnya di sektor pertanian.
Sosok ini tak asing lagi di pemerintahan RI, khususnya di sektor pertanian.
Pernah Tidur di Kasur Berjamur & Dikira Gelandangan, Pria Keturunan Raja Ini Jadi Kepercayaan Jokowi Urusi Pertanian RI
Memiliki garis keturunan raja, tidak otomatis mendapatkan segala pelayanan dan fasilitas kelas premium.
Ketidaktahuan masyarakat saat itu membuat pria Ini pernah diusir dari sebuah rumah ibadah, karena dianggap seorang pengemis.
-
Siapa Amran Sulaiman? Amran pernah menjabat mentan periode 2014-2019. Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Andi Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian (Mentan).
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang menginspirasi Alwi untuk beternak? Pada awalnya, Alwi sering main ke rumah tetangganya yang beternak domba. Di sana minatnya untuk beternak domba muncul. Dia kemudian iseng-iseng membeli dua ekor domba betina milik tetangganya itu.
Pria ini lahir pada 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan. Dia dikenal sebagai pribadi yang jujur dan cerdas. Memiliki garis keturunan seorang raja tidak membuatnya lupa terhadap pendidikan.
Dia menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1988 dan berhasil lulus di tahun 1993. Selama hidup kuliah, dia tinggal pada satu kamar kos. Lantaran enggan menerima fasilitas berlebih dari keluarga, dia kerap kali tidur tanpa sprei di atas kasur yang berjamur.
Satu waktu, ketika datang ke Jakarta, dia terpaksa menginap di Masjid Istiqlal selama tiga hari tiga malam. Alasannya, dia tidak memiliki sanak saudara untuk dijadikan tempat menginap.
Namun dia enggan berlama-lama menginap di masjid tersebut. Dia kemudian kembali berkelana ke Bintaro.
Statusnya saat itu masih sebagai mahasiswa Unhas. Namun dia harus merasakan pengalaman diusir dari satu rumah ibadah karena dianggap sebagai gelandangan.
Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014. Dia adalah Amran Sulaiman.
Latar belakang pendidikan Amran sebagai Menteri Pertanian selaras dengan Program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin yang berhasil ia tuntaskan pada tahun 2012.
Amran pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
Amran disebut sebagai keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23). Kemudian, La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.
Di balik sosok Andi Amran Sulaiman yang cerdas dan jujur, ada seorang wanita bernama IR. Hj. Martati yang senantiasa mendampinginya. Dari pernikahannya dengan Martati, dia kini telah dianugerahi empat anak, yaitu Andi Amar Ma'ruf, Andi Athira, Andi Muh. Anugrah, dan Andi Humairah.Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Perusahaannya juga telah mengantongi surat izin tetap pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2011, surat izin tetap pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, surat izin tetap pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman tahun 2014.
Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
Pada awal periode kedua Jokowi menjabat, dia tidak lagi menjadi Menteri Pertanian.
Selama itu pula, Amran rajin menabung dan kini tengah membangun mesjid di belakang kantor gubernur di Makassar yang nilainya Rp2,5 triliun.
Meski kembali menjadi Menteri Pertanian, Amran menyatakan tidak ingin melanjutkan jabatan itu di kabinet 2024-2028.
Saat ini, dia menaruh fokus dalam menyusun buku pintar agar di 2034 Indonesia jadi pengekspor beras terbesar.