BI soal pelemahan Rupiah: Masih banyak yang lebih parah dari kita

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (23/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.908 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.789 per USD.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman mengatakan, saat ini bukan hanya Rupiah saja yang melemah, namun nilai tukar negara lain pun sedang mengalami kondisi serupa.
Selain itu, Agusman meminta masyarakat untuk tidak khawatir sebab BI masih tetap berada di pasar dan melakukan pemantauan.
"Kita kan tetap berada di pasar, kita minta masyarakat jangan panik," kata Agusman, di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (23/4).
Agusman menjelaskan, nilai tukar USD menguat terhadap mata uang negara lain disebabkan oleh faktor global. "Ini kan karena faktor global, bukan hanya di kita, dunia juga kan tadi juga dijelaskan hampir semua currency, seperti pergerakan nilai tukar di emerging market, year to date banyak sekali yang di atas kita depresiasinya," ujarnya.
Agusman mengungkapkan, saat ini depresiasi Filipina Peso year to date mencapai -4 persen, Indonesia Rupiah -2 persen , India -3 persen, dan Lyra Turki -6 persen.
"Masih banyak yang lebih parah dari kita, jadi memang kita paham dengan kejadian ini, tapi kita minta semua untuk bersama-sama dan kita tetap berada di pasar, dan kita harap bisa atasi situasi ini, karena ini faktor global."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya