BRI catat raup laba 2017 Rp 29,04 T dengan penyaluran kredit Rp 739,3 T
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih Rp 29,04 triliun sepanjang 2017. Laba ini tumbuh 10,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, mengatakan perolehan laba ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perseroan. Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebanyak Rp 739,3 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2016 yang tercatat Rp 663,4 triliun.
"Perolehan laba ini tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh double digit atau berada di atas rata-rata industri perbankan nasional," katanya seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (24/1).
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Kapan BRI mencapai puncak kredit restrukturisasi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Apa yang BRI raih pada 2023? Keandalan dalam menerapkan transformasi digital membawa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraih empat penghargaan sekaligus dalam ajang Strategy and Performance Execution Excellence (SPEx2® DX) Award 2023 di Jakarta (6/7).
Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM), yang mencapai 74,6 persen dari total portofolio kredit BRI. "Ini selaras dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, di mana perbankan diharapkan menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik dan terus memberdayakan para pelaku usaha mikro dan kecil," kata Haru.
Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp 739,3 triliun, yang meliputi kredit mikro (Rp 239,5 triliun), kredit konsumer (Rp 114,6 triliun), kredit ritel dan menengah (Rp 197,8 triliun) dan kredit korporasi (Rp 187,4 triliun). BRI optimistis pada 2018 bisa mencapai pertumbuhan kredit 10 sampai 12 persen dengan fokus utama pada pemberdayaan UMKM.
BRI juga menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80 persen dari total keseluruhan kredit BRI. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasian BRI pun berada di kisaran 87,8 persen.
BRI juga terlihat mampu menjaga kualitas kredit dengan rasio NPL gross konsolidasi pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2 persen atau di bawah rata rata industri perbankan nasional.
Selain itu, Bank BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp 69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017. Dari KUR yang telah disalurkan tersebut, 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif.
Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR skema baru senilai Rp 155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur.
Pertumbuhan penyaluran kredit BRI juga selaras dengan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Per akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp 841,7 triliun atau tumbuh 11,5 persen (yoy). Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59 persen.
"Ini sejalan dengan strategi perseroan di mana memang BRI fokus untuk menghimpun dana-dana murah sehingga mampu menekan biaya operasional dan dapat memberikan suku bunga yang kompetitif bagi masyarakat," kata Haru.
Faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2 persen (yoy) dari Rp 9,2 triliun di akhir 2016 menjadi Rp 10,4 triliun pada akhir 2017.
Haru mengatakan Bank BRI akan terus meningkatkan porsi sumber-sumber pendapatan baru di luar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking.
Aset perseroan secara konsolidasi pun terkerek naik dari Rp 1.003,6 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 1.126,2 triliun pada akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada kuartal II-2024 BRI Grup berhasil cetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso.
Baca SelengkapnyaKinerja BRI yang sehat dan berkelanjutan tersebut juga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta (30/10).
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada Kuartal III Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mencatatkan kinerja positif yang berkelanjutan di masa depan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca SelengkapnyaAgen BRILink menjadi salah satu penyokong tumbuhnya DPK Bank BRI sebanyak Rp1.389,66 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Selengkapnya