BSI Perkuat Ekosistem Ziswaf di Aceh, Sinergi dengan Baitul Mal Aceh
Adapun hingga September 2023, nilai transaksi ZISWAF BSI secara nasional telah mencapai lebih dari Rp80 miliar.
Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan BSI terhadap kemajuan dan perkembangan ekosistem ZISWAF di Aceh
BSI Perkuat Ekosistem Ziswaf di Aceh, Sinergi dengan Baitul Mal Aceh
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengembangkan ekosistem keuangan syariah, salah satunya memberdayakan layanan transaksi sosial zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf (ZISWAF) di Provinsi Aceh. Langkah tersebut diwujudkan melalui kerja sama antara BSI Maslahat dengan Baitul Mal Aceh.
Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara BSI Maslahat dengan Baitul Mal Aceh oleh Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro dengan Ketua Badan Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal yang disaksikan juga oleh Asisten 3 Provinsi Aceh Iskandar, di acara Topping Off Green Building BSI Aceh. Dengan kerja sama ini, BSI melalui BSI Maslahat ikut berkontribusi terhadap pengelolaan ZISWAF di Provinsi Aceh. Di mana penyaluran zakat seluruh karyawan BSI Regional Aceh pun dilakukan melalui Baitul Mal Aceh.
-
Apa yang dibangun BSI di Aceh? PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menargetkan gedung landmark Perseroan di Aceh senilai Rp325 miliar diresmikan pada Maret 2024, menyusul rampungnya konstruksi yang ditandai topping off.
-
Bagaimana BSI membangun gedung di Aceh? Dalam acara tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan Gedung Landmark BSI Aceh nantinya terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh.'Alhamdulillah saat ini kami telah menyelesaikan 51,56% proses pembangunan gedung.' 'Kami menargetkan pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh selesai Februari 2024 dan diresmikan pada Maret 2024,' kata Hery menegaskan.
-
Kenapa BSI membangun gedung di Aceh? Gedung berkonsep green building ini pun semakin menekankan komitmen BSI memajukan perekonomian di Serambi Mekah.
-
Kapan gedung BSI di Aceh diresmikan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menargetkan gedung landmark Perseroan di Aceh senilai Rp325 miliar diresmikan pada Maret 2024, menyusul rampungnya konstruksi yang ditandai topping off.
-
Bagaimana BSI fokus memperkuat bisnisnya? BSI fokus memperkuat bisnis secara organic Menurut Gunawan, saat ini BSI sedang fokus untuk memperkuat bisnis secara organic guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan BSI terhadap kemajuan dan perkembangan ekosistem ZISWAF di Aceh. Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi BSI karena semakin memberikan manfaat yang luas. Tujuannya, agar sistem ekonomi syariah semakin mendorong kemajuan ekonomi umat, terutama dalam konteks ZISWAF.
“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen kami untuk meningkataan pemberdayaan ekonomi masyakat Aceh melalui Ziswaf,” kata Hery.
Sebelumnya, BSI sebagai anak perusahaan BUMN diwajibkan untuk menyalurkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Akan tetapi Provinsi Aceh memiliki peraturan daerah yang khas sesuai syariat Islam dan disebut Qanun, di mana pengelolaan ZISWAF di sana dikelola oleh Baitul Mal Aceh.
“Oleh karena itu, khusus BSI di Aceh, kami menyalurkan zakat pegawai kami untuk dikelola oleh Baitul Mal Aceh,” ujarnya.
Pemberdayaan ZISWAF sebagai instrumen transaksi sosial menjadi sangat penting.
Sebab menurut Hery, instrumen keuangan syariah ZISWAF memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat secara berkelanjutan, jika diberdayakan melalui program-program produktif yang berkesinambungan.
”Dana ZISWAF yang dikelola oleh pemerintah dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah, dan menjadi motor penggerak ekonomi serta dapat memberdayakan masyarakat Aceh,” lanjutnya.
Adapun hingga September 2023, nilai transaksi ZISWAF BSI secara nasional telah mencapai lebih dari Rp80 miliar. Jumlah tersebut didapat dari sekitar 7 juta transaksi ZISWAF di BSI Mobile.