Bulog Kembali Salurkan Bantuan Beras 10 Kg, di Jakarta Ada 269.000 Keluarga Penerima Manfaat
Jumlah penerima bantuan pangan beras di wilayah Jakarta Barat terdapat 67.000 KPM, Jakarta Pusat 41.000 KPM.
Penyaluran bansos beras secara perdana untuk wilayah DKI Jakarta dilakukan di Kelurahan Pela Mampang dan Bangka, Jakarta Selatan, pada 3 April 2024.
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Beras 10 Kg, di Jakarta Ada 269.000 Keluarga Penerima Manfaat
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Beras 10 Kg, di Jakarta Ada 269.000 Keluarga Penerima Manfaat
Pemerintah melalui Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) tahap dua untuk tiga bulan berturut-turut.
Penyaluran bansos beras secara perdana untuk wilayah DKI Jakarta dilakukan di Kelurahan Pela Mampang dan Bangka, Jakarta Selatan, pada 3 April 2024.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mencatat, terdapat sebanyak 269.000 keluarga penerima manfaat (KPM) terdaftar penerima bantuan beras 10 kilogram di Jakarta. Dengan ini, kuota beras yang disiapkan Bulog mencapai 2.690 ton beras per bulan.
"Ini adalah bantuan pangan tahap 2 dan tahap 2 adalah April, Mei, Juni (2024), kita akan kerjakan penyaluran dalam 2 bulan kalender yang disalurkan Mei dan Juni kita akan selesaikan di situ," kata Bayu saat meninjau penyaluran Bantuan Pangan Beras 10 Kilogram di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, (3/4).
Dia merinci, jumlah penerima bantuan pangan beras di wilayah Jakarta Barat terdapat 67.000 KPM, Jakarta Pusat 41.000 KPM. Kemudian, Jakarta Utara 55.000 KPM, Jakarta Selatan 51.000 KPM, dan Kepulauan Seribu sekita 2.000 KPM.
Bayu menilai, bantuan pangan ini penting untuk dapat membantu melindungi daya beli masyarakat dari inflasi. Namun, dia menekankan komoditas beras justru telah memberikan andil sumbangan deflasi pada April 2024.
"Sehingga kontribusi beras terhadap inflasi di bulan maret masih positif 0,09 persen, di bulan April sudah negatif minus 0,12 persen," bebernya.
Secara total, jumlah penerima bantuan pangan beras 10 Kilogram tahap kedua sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Sementara, alokasi beras untuk bantuan tersebut sekitar 660.000 ton.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras di Indonesia akhirnya mengalami penurunan pada April 2024, setelah 8 bulan berturut-turut mengalami inflasi. Sebagaimana diketahui, beras memberikan andil deflasi sebesar 0,12 persen pada April 2024.
"Setelah mengalami inflasi 8 bulan berturut-turut sejak Agustus 2023, beras alami deflasi pada April 2024," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Jakarta, Kamis, (2/5).
BPS mencatat penurunan beras terjadi di 28 provinsi. Turunnya harga beras dikarenakan sudah memasuki panen raya di Indonesia.