Cuma Tersedia 9 Trainset, Waktu Tunggu LRT Jabodebek Bisa Sampai 40 Menit
LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Cuma Tersedia 9 Trainset, Waktu Tunggu LRT Jabodebek Bisa Sampai 40 Menit
Bagi Anda para pengguna LRT Jabodebek kini harus lebih bersabar untuk menunggu waktu kedatangan kereta yang lebih lama.
Mengingat, sebagian besar rangkaian atau trainset moda transportasi yang baru diresmikan Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2023 lalu mengalami masalah aus pada roda.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menyampaikan, saat ini waktu tunggu kedatangan LRT Jabodebek mengalami keterlambatan hingga 40 menit. Hal ini imbas 18 trainset LRT Jabodebek tengah dalam perbaikan akibat permasalahan roda aus.
"Transit headwaynya (LRT Jabodebek) berkisar 30 sampai 40 menit di semua lintasan itu," ujarnya kepada awak media di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
Saat ini, LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan. Dengan operasional armada yang jauh lebih sedikit ini otomatis membuat waktu kedatangan kereta menjadi lebih lama.
"Kita juga bingung mengatur jadwalnya. Karena jadwal sudah diatur secara sistem, ketika ini berubah, kita juga harus menyesuaikan. Sementara saat ini kita masih menggunakan jadwal untuk 16 trainset," bebernya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau sudah melakukan pemesanan sebanyak 1.000 unit keping roda ke PT Industri Kereta Api (INKA). Kuswardoyo mengatakan, pemesan sebanyak 1.000 unit roda kepada PT INKA tersebut sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu.
"Sudah, sudah dari dua bulan yang lalu lah kita order berapa ke PT INKA. Jadi, begitu kita mengetahui pertama kali kondisi tingkat kausanya makanya kita langsung order," ungkapnya.
Merdeka.com
Meski begitu, dia menyebut waktu kedatangan pesanan 1.000 unit roda buatan PT INKA tersebut akan berbeda-beda. Mengingat, tiap-tiap trainset LRT Jabodebek memiliki spesifikasi roda yang berbeda-beda.
"Karena penentuannya bukan hanya pada batas kilometer, tapi juga pada tingkat keausan rodanya. Tidak akan sama antara satu roda dengan roda lain walaupun bahannya sama, produknya sama, tapi tentunya pada saat dia berjalan akan beda gesekan yang timbul, sehingga keausanya juga akan berbeda-beda," ucapnya.
Merdeka.com