Jangan Salah, Ini Perbedaan LRT Jabodebek dengan LRT Jakarta
Warga Jabodebek sebentar lagi dapat menikmati layanan LRT. Soft launching atau uji coba sarana transportasi ini akan dilakukan Rabu (12/7) besok.
Warga Jabodebek sebentar lagi dapat menikmati layanan LRT. Soft launching atau uji coba sarana transportasi ini akan dilakukan Rabu (12/7) besok.
Jangan Salah, Ini Perbedaan LRT Jabodebek dengan LRT Jakarta
Uji coba akan dilakukan sampai 15 Agustus 2023. LRT Jabodebek resmi beroperasi komersial pada 17 Agustus 2023.
Banyak yang sering tertukar antara LRT Jabodebek dengan LRT Jakarta. Berikut sejumlah perbedaannya:
Dari segi spesifikasi, kereta LRT Jabodebek dibuat oleh PT INKA, Madiun, Indonesia. Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan 90 km/jam. Adapun kapasitasnya dapat menampung 740 orang untuk beban normal dan 1.480 penumpang untuk beban penuh.
Kemudian, kereta LRT Jakarta berasal dari Hyundai Rotem, Korea Selatan dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam dan maksimum 90 km/jam. Kereta ini pun hanya dapat menampung 270 penumpang.
Pihak yang mengelola pun berbeda. LRT Jabodebek dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia. Sedangkan, LRT Jakarta dikelola oleh salah satu BUMD naungan Pemprov DKI Jakarta, yaitu PT LRT Jakarta yang merupakan anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Seperti namanya, LRT Jakarta melayani di Jakarta dan LRT Jabodebek melewati wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. LRT Jabodebek baru memiliki 18 stasiun dengan dua lin. Pertama. Lin Cibubur yang melayani dari Dukuh Atas sampai Harjamukti. Lalu, Lin Bekasi beroperasi mulai dari Dukuh Atas sampai Jati Mulya. Sementara LRT Jakarta hanya melintasi enam stasiun, dari Pegangsangan Dua hingga Velodrome.
Tarif yang dikenakan di LRT Jakarta pun sebesar Rp5.000. Penumpang dapat menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) yang dikeluarkan berbagai bank.
Sementara besaran tarif LRT Jabodebek masih terus didiskusikan. Namun, penumpang dapat menikmati uji coba dengan tarif Rp1.
"Awalnya memang (tarif uji coba) akan digratiskan namun sistem ticketing elektronik seperti kartu multitrip dan lainnya tetap memerlukan nominal transaksi saat taping masuk ke stasiun, sehingga nantinya akan tetap dikenakan biaya sebesar Rp1."
Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardoyo.