Dilantik Jadi Menteri ESDM, Bahlil Ingin Rapat Sampai Malam
Gebrakan tersebut untuk menyelesaikan sederet pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kementerian ESDM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan gebrakan usai dilantik Presiden Jokowi, Senin (19/8) pagi ini. Pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM ini untuk menggantikan Arifin Tasrif.
Bahlil meminta seluruh pejabat tingkat Direktorat Jenderal (Dirjen) berkantor di Kementerian ESDM. Dia menyebut, aturan ngantor bareng ini berlaku sejak dirinya dilantik sebagai Menteri ESDM.
"Saya umumkan juga mulai hari ini, kalau boleh berkantor, jangan di kantor masing-masing," kata Bahlil dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri ESDM di Kementerian ESDM, Jakarta Senin (19/8).
Gebrakan lainnya, Menteri ESDM Bahlil juga akan menggelar rapat bersama para Dirjen hingga larut malam. Dia mengeklaim sederet gebrakan tersebut sudah dikomunikasikan oleh mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
"Sudah barang tentu semua ini atas seizin dan restu Pak Arifin," ujar dia.
Bahlil menyebut sederet gebrakan tersebut untuk menyelesaikan sederet pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kementerian ESDM. Terlebih, dirinya hanya memiliki waktu sekitar dua (2) bulan sebagai Menteri ESDM.
"Saya pikir hanya itu saja, karena waktu saya cuma dua bulan, jadi nggak boleh pidato juga lama. Jangan-jangan pidato lebih lama daripada kerjakan repot kita, kan?," canda Bahlil.
Ambisi tingkatkan realisasi lifting migas
Sebelumnya, Menteri Bahlil mengungkapkan program dua program kerja utama usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (19/8) pagi.
Bahlil menyebut, program kerja utama ialah akan mendorong realisasi lifting minyak dan gas bumi yang tak kunjung mencapai target.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, target lifting migas ditetapkan sebesar 635.000 barel per hari (BPOD) dan lifting gas bumi sebagai sebesar 1,33 juta barel oil equivalent per hari.
"Karena lifting kita turun terus," kata Bahlil dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri ESDM di Kementerian ESDM, Jakarta Senin (19/8).
Bahlil menekankan, peningkatan realisasi lifting migas penting untuk segera dilakukan untuk menekan impor minyak dan gas. Mengingat, kian meningkatnya permintaan domestik akan minyak dan gas.
"Konsumsi naik, impor terus, barang kita ada. Kalau memang itu persoalannya ada diregulasi, apanya yang kita harus ubah? sweetener (insentif)," beber Bahlil.
Kedua, Bahlil ingin membentuk hilirisasi gas minyak cair atau Liquefied Petroleum Gas (LPG). Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menekan Impor gas LPG yang terus mengalami peningkatan.
"Apa yang disampaikan oleh Pak Arifin terhadap impor gas kita yang terlalu banyak. Di mana arahan Pak Presiden Prabowo sama Pak Jokowi, segera kita membangun hilirisasi LPG," ucapnya.