Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, Ini Profil Arsjad Rasjid
Ini profil Arsjad Rasjid yang jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo.
Arsjad Rasjid ditunjuk sebagai ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.
Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, Ini Profil Arsjad Rasjid
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid ditunjuk sebagai ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo. Arsjad dinilai sebagai sosok muda yang memiliki pengetahuan dan jejaring yang luas.
"Ketua TPN tim pemenangan nasional adalah Pak Arsjad Rasyid tadi diputuskan," ungkap Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo usai menghadiri rapat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, di kantor DPP PDIP, Senin (4/9).
Merdeka @2023
Melansir dari arsjadrasjid.com, Arsjad Rasjid lahir pada 16 Maret 1970 di Jakarta. Ayah Arsjad merupakan seorang purnawirawan TNI AD, H.M.N. Rasjid, dan sang ibu Hj. Suniawati. Arsjad memiliki darah Palembang dari sang ayah, dan Sunda-Tionghoa dari sang ibu.
Pada 1990, Arsjad menempuh pendidikan di University of Southern California di bidang Computer Engineering.
Arsjad bercerita, selama di Amerika, dia menerima pengalaman sekolah dengan nuansa militer yang kental.
Dia merasakan perbedaan karakter yang sangat besar. Hal ini kemudian berlanjut di masa kuliahnya karena Arsjad juga mengambil pendidikan S1 di Amerika.
Namun sayangnya, keinginan untuk melanjutkan pendidikan S2 harus terhenti sejenak karena ayahnya sakit.
"Selesai, itu saja. Terus langsung kerja, saya. Kerja di perusahaan Jepang waktu itu, ya. Di perusahaan Jepang ini saya diterima di keuangan," kata Arsjad.
Sambil bekerja, Arsjad menyimpan keinginan untuk bisa berusaha secara mandiri. Kenangan berwirausaha bersama sang Ibu tampaknya sangat melekat di ingatan Arsjad meski ia memiliki pendidikan computer engineering dan bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Pada 1993, dia menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Science.
Selain itu, Arsjad juga menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.
Pada 2012, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Usai lulus, Arsjad bekerja di sebuah perusahaan otomotif. Namun, asa untuk memiliki sebuah usaha, terus muncul dari diru Arsjad. Mendengar ada seorang teman yang ingin berbisnis, Arsjad pun mencoba untuk menjadi investor dari perusahaan tersebut.
Sayangnya, di awal usahanya, perusahaan tersebut gagal. Ia kemudian berpikir, mengapa usaha perdananya bisa ‘jebol’? Salah satu di pemikirannya adalah kegagalan tersebut mungkin terjadi karena ia tidak ikut turun tangan mengelola bisnis tersebut.
Keinginan menjadi pengusaha ketika sudah memiliki perusahaan tetap menimbulkan kebimbangan di benak Arsjad Rasjid. Ingin menjadi pengusaha, tapi nanti tidak ada uang bulanan. Di titik ini, ia harus memilih dan pada akhirnya seorang Arsjad Rasjid memutuskan untuk menjadi pengusaha.
Pada tahun 2005, Arsjad menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy, perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya.
Di bawah kepemimpinan Arsjad, Indika Energy terus mengembangkan dan mengelola portofolio bisnis yang luas dan beragam, mencakup sektor energi, logistik, infrastruktur, mineral, bisnis hijau, digital, dan kesehatan.
Portofolio bisnis Indika Energy mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Arsjad berhasil membesarkan aset PT Indika Energy Tbk sekitar 7x lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 – 2011 melalui strategi akuisisi.
Arsjad memimpin Indika Energy Group dengan lebih dari 10.000 karyawan untuk melakukan turnaround dari kinerja perusahaan yang menurun karena yang terkena dampak dari penurunan harga batubara antara tahun 2013 hingga 2016. Hingga akhirnya, perusahaan berhasil berbalik positif.