Dulunya Loper Koran, Kini Jadi Konglomerat dan Manusia Paling Kaya di Dunia
Di usia 15 tahun Warren Buffet sudah memiliki USD2.000.
Ketika mendengar nama Warren Buffet, Anda mungkin membayangkan dia sebagai manusia paling kaya di muka bumi, dengan jumlah rekening saldo jutaan dolar Amerika.
Namun, pernahkah Anda memikirkan berapa uang yang dimiliki Buffet di usia 15 tahun?
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Bagaimana Warren Buffett mendistribusikan kekayaannya? Mayoritas sumbangan Buffett diberikan kepada yayasan yang mendanai Bill & Melinda Gates Foundation, yang telah memperoleh saham senilai lebih dari USD43 miliar saat yayasan tersebut diberikan. Yayasan amal (dana abadi) senilai USD75 miliar yang diluncurkan oleh teman Buffett sekaligus mitra jembatan Bill Gates dan istrinya saat itu Melinda French Gates pada tahun 2000 telah menggunakan uang tersebut untuk inisiatif pengentasan kemiskinan dan perawatan kesehatan di negara-negara berkembang serta pendidikan dan mobilitas ekonomi di Amerika.
-
Apa tujuan Warren Buffett menyumbangkan kekayaannya? Masyarakat butuh uang saya. Saya tidak butuh uang,“ tulis Buffet yang telah tinggal di rumah yang relatif sederhana di Omaha, Nebraska sejak 1958 dan yang sering mampir ke McDonald's untuk makan.
-
Apa yang akan dilakukan Warren Buffet dengan kekayaannya? Ia telah menyatakan akan menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk tujuan filantropi.
-
Siapa yang menerima sumbangan Warren Buffett? Tiga anak Buffett dan yayasan yang dinamai mendiang istrinya telah menerima sisa saham sebagai hadiah yang secara khusus ditujukan untuk badan amal pilihan mereka.
Dilansir dari Benzinga, di usia 15 tahun Warren Buffet sudah memiliki USD2.000. Jika dikonversi dengan nilai dolar saat ini, Warren Buffet sudah memiliki uang Rp528 juta di usia yang bahkan belum genap 17 tahun.
Sejak kecil, bakat Buffet terhadap keuangan sudah terlihat. Bahkan di usianya yang masih muda, ia sudah menjadi pengusaha cerdas yang mempertimbangkan investasi, keuntungan, dan mengoptimalkan usaha bisnis awalnya.
Faktor Warren Buffet jadi manusia kaya raya
Keluarganya memang berkecukupan, tetapi ia tetap bekerja keras dengan cara yang agak mengejutkan, setidaknya menurut standar saat ini.
Dia menjual permen karet dan Coca-Cola dari pintu ke pintu di lingkungan tempat tinggalnya, mengantarkan koran sebelum sekolah dan bahkan mendirikan usahanya untuk menjual bola golf bekas dan perangko.
Kesuksesan terbesarnya datang dari mengubah pekerjaan remaja yang biasa – mengantar koran – menjadi sesuatu yang lebih berarti dan menjadi landasan untuk hal-hal yang lebih besar. Ia menemukan cara untuk menjadi lebih efisien, mengantar lebih cepat, dan bahkan menjual langganan dan kalender tambahan sebagai pekerjaan sampingan.
Dengan hasil usaha ini, Buffett mampu membeli lahan pertanian seluas 40 hektar di Nebraska seharga USD1.200 (Rp18 juta), yang disewakannya untuk mendapatkan penghasilan tetap.
Buffett, yang baru saja berusia 94 tahun, diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar USD143,7 miliar. Ia memperoleh sekitar USD4,18 juta setiap hari.
Dicintai lebih berharga dibandingkan banyak harta namun kesepian
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2019, ia menjelaskan bahwa jika Anda berusia 65 atau 70 tahun dan orang-orang yang Anda sayangi benar-benar mencintai Anda, maka Anda sukses. Ia melihat orang-orang yang sangat kaya namun tetap sengsara karena tidak ada yang mencintai mereka.
Buffet hidup sederhana dan telah menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk amal, menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal rekening bank – tetapi tentang berinvestasi pada diri sendiri, hubungan Anda, dan menjalani kehidupan yang bermakna.
Namun, jika menyangkut anak-anaknya, ia percaya pada cinta yang keras. Putrinya, Susie, pernah meminta pinjaman sebesar USD41.000 untuk merenovasi dapurnya dan tanggapannya menyarankan agar ia "pergi ke bank seperti orang lain."
Meskipun sering berhemat, Susie tidak pernah merasa pelit dan menghargai filosofinya. Suatu kali, dia berkata, "Saya sebenarnya setuju dengan filosofinya untuk tidak memberikan banyak uang kepada anak-anak." Dia setuju bahwa lebih bijaksana untuk tidak meninggalkan mereka miliaran dolar, karena akan menjadi "gila" untuk melakukannya.
