Faisal Basri Ungkap Modus Korupsi Lewat Bank BUMN
Merdeka.com - Ekonom Faisal Basri mengungkapkan selama ini ada praktik korupsi yang luput dari perhatian publik, yaitu korupsi melalui salah satu bank milik negara. Namun sayangnya dia enggan menyebutkan nama bank BUMN tersebut.
"Ini adalah modus korupsi melalui bank BUMN. (Tapi) saya minta maaf saya tidak bisa menyebutkan nama banknya di forum resmi ini," kata dia dalam diskusi bertajuk Politik Ekonomi Korupsi, di Kantor INDEF, Jakarta, Senin (30/9).
Dia menjelaskan, modusnya adalah Bank BUMN terus memberikan utang kepada proyek-proyek yang gagal. Namun anehnya pinjaman tersebut status pembayarannya, baik pinjaman pokok maupun bunganya, lancar meski proyeknya gagal dan tidak menghasilkan untung sama sekali.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Bagaimana modus korupsi Banpres? Modusnya sama sebenarnya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
-
Siapa yang korupsi Banpres? Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan satu orang tersangka yakni Ivo Wongkaren yang merupakan Direktur Utama Mitra Energi Persada, sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Bagaimana modus korupsi Bansos Jokowi? 'Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
"Nah yang bayar cicilan bunganya adalah holding-nya di Singapura atau di Luar Negeri. Bayarnya lancar kan. Statusnya di mata bank itu kreditnya lancar padahal enggak lancar," ujarnya.
Dia juga mempertanyakan peran OJK karena utang itu diperlakukan sebagai utang lancar, lalu naik lagi. Jika proyek macet atau tidak memproduksinya, menurut Faisal, itu sangat berbahaya.
"Ini true story ya, bayarnya lancar, jadi uang dari luar negeri masuk ke bank, uang dari luar negeri nya barangkali dari Indonesia hasil korupsi dibawa ke luar negeri kemudian dicuci dalam bentuk bayar cicilan dan bunga ke Indonesia lewat proyek yang gagal itu," jelasnya.
Selain itu, modusnya adalah ketika utang proyek A buruk atau macet, maka diusulkan proyek B untuk membiayai proyek A. Jadi, lanjutnya, orang yang memperoleh pinjaman dari bank adalah orang itu-itu lagi. Bahkan orangnya merupakan yang berada di lingkaran kekuasaan.
"Itu 4L, Lu Lagi Lu Lagi. Saya pengen menyebutkan, ada pejabat yang sedang menjabat, ada mantan ketum partai, ada mantan pimpinan tinggi negara, jadi dont push me menyebut nama karena ini janji saya," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPendiri Indef ini dikenal sebagai sosok intelektual yang kritis, tegas dan berani melayangkan kritik pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menegaskan dirinya tidak pernah bagi-bagi bansos seperti yang dituduhkan ekonom Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaFamily office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaHingga sore ini, Jokowi belum dijadwalkan menyambangi rumah duka ekonom senior itu.
Baca SelengkapnyaBTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.
Baca SelengkapnyaBahlil menjelaskan untuk siapa yang nanti menjadi pihak diadukan semua dikembalikan kepada hasil penelaahan dari kepolisian.
Baca SelengkapnyaData tersebut seolah menjadi komoditas yang diperjual-belikan.
Baca SelengkapnyaJPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga melakukan pencairan kredit pada 450 debitur perorangan di Bank BNI OBO Bengkalis dilakukan pada 2020 sampai 2022.
Baca Selengkapnya