Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023. Nilai kerugian ini setara Rp 1,15 triliun dengan asumsi kurs Rp15.183. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengklaim, nilai kerugian ini turun sebesar 30,59 persen dibandingkan kuartal I-2023. Saat itu, maskapai pelat merah tersebut mencatatkan kerugian pada periode berjalan sebesar USD110,03 juta.
"Jika dibandingkan dengan pencatatan rugi bersih periode berjalan pada kuartal I-2023 yakni USD110,03 juta," kata Irfan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/8).
Di sisi lain, Garuda Indonesia Group membukukan pendapatan usaha sebesar USD1,39 miliar di Semester I-2023. Angka ini tumbuh 58,85 persen dibandingkan pendapatan usaha pada Semester I-2022 sebelumnya yaitu USD878,69 juta. Irfan menyebut perbaikan kinerja keuangan Garuda Indonesia utamanya ditopang peningkatan trafik penumpang. Ini sejalan dengan kebangkitan industri transportasi udara nasional pasca berakhirnya status pandemi Covid-19 pada awal 2023 lalu.Selain itu, kenaikan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga Semester I-2023 dikontribusikan pertumbuhan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD1,10 miliar.
Naik 62,70 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD677,28 juta.
Sementara itu, pendapatan penerbangan tidak berjadwal pada Semester I-2023 mencapai USD142,45 juta.
Adapun untuk pendapatan lainnya, Garuda Indonesia membukukan USD151,37 juta hingga Semester I-2023 ini.
"Sampai dengan Juni 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 9.052.109 penumpang, atau tumbuh hingga 39 persen secara tahunan pada periode yang sama yakni 6.516.555 penumpang," jelas Irfan.
Atas kinerja keuangan tersebut, Garuda Indonesia berencana melaksanakan proses delivery armada narrow body sebanyak 3 (tiga) unit.
Rencananya akan dilakukan secara bertahap dari total keseluruhan 5 (lima) armada narrow body yang akan diterima di tahun ini.
Hal itu sebagai bagian dari implementasi program akselerasi peningkatan kapasitas produksi Garuda Indonesia.
"Dengan fundamen kinerja yang terus menunjukkan pemulihan positif yang menjanjikan, kami optimistis kinerja usaha akan terus menunjukan tren perbaikan yang semakin baik,"
pungkas Irfan.
Merdeka.com