IHSG Anjlok Setelah Pengumuman Nama Pengurus Danantara, Keponakan Luhut Kasih Penjelasan Begini
BPI Danantara juga memanggil sejumlah pakar global untuk jadi pejabatnya.

Sejumlah pejabat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara soal anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa waktu terakhir.
Adapun jelang pengumuman jajaran pengurus BPI Danantara pada Senin (24/3) siang ini, IHSG sempat terkoreksi minus 4,17 persen ke level 5.996.
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir meyakini, pengumuman nama pengurus Danantara bisa jadi jawaban terhadap kehawatiran pasar dalam beberapa waktu terakhir.
Lantaran, badan baru tersebut telah menunjuk tokoh-tokoh profesional yang diklaim terbaik di bidangnya, tanpa adanya titip-titipan jabatan.
"Saya rasa banyak di market, memang banyak noice, concern, bagaimana pembentukan tim Danantara, siapakah manajemen Danantara. Semoga dengan hari ini bisa dijawab. Tidak ada titipan-titipan, semua adalah yang terbaik di bidangnya," kata Pandu di Jakarta, Senin (24/3).
Tak hanya dari dalam negeri, BPI Danantara juga memanggil sejumlah pakar global untuk jadi pejabatnya. Mulai dari konglomerat Amerika Serikat Ray Dalio, mantan CEO Credit Suisss Helman Sitohang, hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
"Makanya tadi ada Ray, Helman, itu kita tahu bahwa macro risk, makro besar, geopolitical risk makin besar. We need advicers to give us masukan-masukan tersebut," kata Pandu.
Berdalih Kondisi Pasar Global Juga Buruk
Lebih lanjut, Pandu juga menyoroti pelemahan harga saham tidak hanya terjadi di market domestik. Bursa di beberapa negara lain disebutnya juga tengah lesu akibat isu makro global.
"Secara global memang pasar sedang bergejolak. Bukan saja di sini, di Thailand bahkan sekarang lebih buruk lagi, itu sedang mengalami banyak gerakan. Dan juga bisa Anda lihat di nasdaq di Amerika, dimana ada perubahan selama 1,5-2 minggu terakhir karena hal-hal makro," bebernya.
COO BPI Danantara Dony Oskaria menambahkan, dirinya tidak menampik adanya pelemahan saham dalam beberapa waktu terakhir. Kendati begitu, ia percaya fundamental perusahaan-perusahaan BUMN yang masuk Danantara dalam keadaan sangat baik.
"Tetapi kita pastikan bahwa fundamental perusahaan kita bagus. Nanti dengan masuknya perusahaan-perusahaan BUMN ke Danantara, bahwa kita akan jauh lebih transparan, governance dijalankan lebih baik, business modelnya juga akan kita review," tuturnya.
"Sehingga diharapkan dengan penguatan fundamental ini, market ke depannya akan merespons dengan positif," pungkas Dony.