Indika Energy siap garap energi baru terbarukan
Merdeka.com - PT Indika Energy Tbk berencana untuk diversifikasi usaha dengan menggarap potensi bisnis energi terbarukan atau renewable energi. Melalui strategi ini, Perseroan dapat memperluas cakupan pelanggan yang dilayani.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasyid menjelaskan, pihaknya akan mengeksplor target sektor bisnis yang baru, dan terus mendorong sinergi di antara unit usaha.
"Tujuan pengembangan bisnis perusahaan agar secara jangka panjang dapat memberikan nilai tambah yang optimal dan berkelanjutan untuk seluruh pemangku kepentingan, juga berkontribusi lebih besar kepada pembangunan Indonesia," kata Arsjad di Fairmont Hotel, Kamis (25/10)
-
Bagaimana Pertamina berinovasi untuk energi? 'Ekosistem inovasi yang terbentuk menjadi komitmen Pertamina dalam membangun sinergi Pentahelix bersama pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat dan media,' ujar Oki Muraza, Senior Vice President Research and Technology Innovation PT Pertamina (Persero) yang mewakili perusahaan menerima penghargaan tersebut.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
Dia menambahkan, perseroan akan mengoptimalkan eksplorasi kekayaan alam lainnya di Indonesia. Perseroan bahkan akan terus lakukan inovasi guna menyesuaikan revolusi industri 4.0
"Ke depan kita akan lakukan diversifikasi energi lainya selain solar agar renewable. Sustainability kedepan penting buat RI dan perusahaan. Jadi tidak hanya di batu bara tapi non batubara di energinya," paparnya.
Ke depan, manajemen Perseroan menargetkan, kontribusi bisnis di luar batubara dapat menyubang lebih dari 25 persen terhadap total pendapatan.
"Di atas 25 persen net income dari non coal. Supaya jangan bergantung, tetap diperlukan yang coal. Supaya secara portofolio kita melihat resiko itu terbagi," jelasnya.
Arsjad pun menegaskan, perusahaan akan memanfaatkan perkembangan revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan keunggulan operasional industri di Indonesia secara umum. Ini bertujuan agar risiko bisnis perseroan terbagi secara jelas.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaRebranding tersebut berbasis pada masa depan yang fokus terhadap NZE, sehingga pengembangan EBT sangat di kedepankan.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaSebanyak 389 Green Energy Station yang sudah hadir di seluruh Indonesia menawarkan beberapa keunggulan yang mendukung era transisi energi.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur terintegrasi menjadi tantangan tersendiri dan peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLNG dapat menjadi pertimbangan bagi industri dan ritel, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPembahasan mengenai hal ini diangkat dalam sesi pleno bertajuk 'Green Industry: Transitioning the Power Sector to Zero Emissions'.
Baca Selengkapnya