Ini cara jitu KKP bantu nelayan Natuna, termasuk memberi 60 kapal

Merdeka.com - Keseriusan pemerintah dalam mengembangkan industri perikanan bisa dilihat melalui pembangunan infrastruktur berupa Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kabupaten Natuna. SKPT ini dibangun di Selat Lampa oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemda untuk mendukung kesejahteraan penduduk Natuna.
"Sektor perikanan merupakan satu dari lima percepatan pembangunan yang diarahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Kabupaten Natuna selain keamanan, lingkungan hidup, dan migas. Salah satu bukti fisik dari pembangunan ini adalah melalui SKPT," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Suherman di Natuna, Selasa (5/12).
Suherman menjelaskan, SKPT memiliki berbagai prasarana mumpuni yang bisa mendukung kegiatan melaut para nelayan Natuna, seperti tempat penyimpanan atau pengawetan ikan (cold storage) kapasitas 200 ton, penjualan, pelelangan, dan SPBU-N. Selain itu, melalui program SKPT, KKP juga memberikan sarana berupa perlengkapan melaut bagi para nelayan.
"KKP membantu dalam memberikan kapal penangkap ikan untuk para nelayan. Kapal ini ada 60 buah, dan berdasarkan informasi terakhir 8 kapal baru saja sampai sedangkan 16 lainnya masih di perjalanan. Sisanya masih dalam tahap pembuatan. Nantinya kapal-kapal ini akan diberikan kepada para nelayan yang tergabung dalam satu koperasi," paparnya.
Selain diberi kapal, para nelayan juga akan diberi pelatihan menangkap ikan dengan menjaring. Tujuannya agar hasil tangkapan bisa lebih maksimal mengingat selama ini para nelayan hanya menangkap ikan dengan sistem pancing umpan.
"Selama ini mereka menangkap ikan secara individu dan sekarang kami berencana mengubah sistemnya dengan perkelompok agar lebih maksimal. Kami juga merencanakan pemberian edukasi kepada nelayan. Sekitar 200 nelayan yang telah tergabung dalam koperasi akan diajari menangkap ikan dengan menjaring," jelasnya.
Saat ini perusahaan yang baru bergabung dengan SKPT adalah Perum Perindo. Meski wilayah SKPT masih dalam proses pembangunan, namun transaksi antara nelayan dan Perindo sudah berjalan dengan fasilitas yang sudah tersedia.
"Hadirnya Perindo memberi keuntungan besar bagi nelayan. Dan melihat harga hasil tangkapan yang ditawarkan pun cukup bersaing. Misalnya, untuk gurita kalau di pasaran harga perkilo-nya Rp 12-13 ribu paling tinggi Rp 15 ribu. Tapi Perindo membuka harga sebesar Rp 30 ribu perkilo. Ikan tertentu juga dihargai kisaran Rp 45-60 ribu. Dari segi ekonomi masyarakat Natuna jelas terbantukan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya