Ini Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia Versi Forbes

Merdeka.com - Untuk pertama kalinya, Indonesia mencapai peringkat teratas sebagai negara paling dermawan di World Giving Index 2018. Indonesia melewati negara-negara maju lain seperti Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, Singapura, dan Belanda.
Selain menjadi negara paling derwawan, ternyata pengusaha Indonesia juga masuk dalam daftar 40 orang paling dermawan di Asia versi Forbes. Yakni Eddy Sariaatmadja, Pendiri dan Pemilik PT Elang Mahkota Teknologi (Tbk) menjadi satu-satunya orang Indonesia di daftar tersebut.
Pria 65 tahun ini tercatat telah memberikan bermacam sumbangsih di dunia medis. Pada Desember lalu misalnya, Eddy memberi sumbangan berupa alat pemindai medis ke Royal Perth Hospital (RPH) di Australia. Harga alatnya ditaksir mencapai USD 820 ribu atau Rp 12,1 miliar (kurs USD 1: Rp 14.800), demikian laporan Forbes.
Alat bernama O-Arm Scanner itu memudahkan para dokter untuk memindai pasien saat melakukan pembedahan dan menyajikan citra 360 derajat. Forbes mencatat, aksi dermawan Eddy dan istrinya didasarkan pada pengalaman pribadi mereka di rumah sakit.
Sekarang, justru Eddy yang memberikan operasi katarak gratis kepada 100 pasien tiap bulannya. Aksi itu ia lakukan lewat Alfa Omega Foundation yang ia dirikan. Aksinya di dunia medis itulah yang membuatnya masuk daftar orang paling dermawan di Asia.
Pria kelahiran 23 Agustus 1953 itu juga membantu para dokter pediatrik untuk mendapatkan gelar doktor mereka di Universitas Indonesia dan membuat donasi untuk transpalasi liver.
Selain Eddy, nama-nama yang muncul di daftar orang paling dermawan di Asia versi Forbes adalah CEO Asus Jerry Shen dan CEO MediaTek Ming-Kai Tsai.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Charities Aid Foundation (CAF) asal Britania Raya, Indonesia naik satu peringkat dari tahun sebelumnya dan menggantikan Myanmar yang selama empat tahun berturut-turut menempati posisi pertama.
CAF mencatat, negara-negara maju (developed nations) menjadi makin dermawan, persentase mereka menyumbang uang naik dari 40 persen menjadi 42 persen. Sementara, persentase negara-negara berkembang (developing nations) untuk menyumbang uang turun dari 25 persen ke 21 persen.
Bila dilihat masing-masing kategori skor di antara 10 besar, Indonesia unggul di kategori Donasi Uang (78 persen) dan Waktu Menjadi Relawan (53 persen). Hanya saja. nilai Indonesia relatif rendah dari sejumlah negara lain di kategori Menolong Orang Asing (46 persen).
"Tahun ini begitu menentramkan karena jutaan orang lebih telah membantu orang lain dan menyumbangkan waktu mereka. Namun, turunnya (persentase) global dalam menyumbang uang adalah sebuah kekhawatiran, sebab efek kumulatif dari uang yang disumbangkan dapat memiliki efek luar biasa," ujar Chief Executive CAF Sir John Low.
Irlandia, Britania Raya, dan Singapura saat ini sedang meningkatkan skor dermawan mereka yakni masing-masing bertambah 3 persen, 5 persen dan 13 persen. Dan negara yang skornya paling jatuh adalah Myanmar yang turun 11 persen.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya