Jadi Tulang Punggung LPG Nasional, Ini Keunggulan LPG Terminal Tanjung Sekong
LPG Terminal Tanjung Sekong, yang terletak di Cilegon, Banten, merupakan salah satu dari enam terminal energi yang dikelola oleh PET.
Jajaran direksi PT Pertamina (Persero) baru-baru ini melakukan kunjungan ke LPG Terminal Tanjung Sekong, yang berperan sebagai tulang punggung distribusi LPG nasional.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, yang memberikan apresiasi atas peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), pengelola terminal tersebut.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk memperkuat posisi sebagai pengangkut LPG di Asia Tenggara? PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Saya surprise ketika datang ke sini dan melihat fasilitas terminalnya, ini jauh lebih baik dan ini mencerminkan Pertamina Group. Tadi kami keliling dan semua aspek di sini sudah dipertimbangkan dan sangat baik," ujar Nicke, dalam keterangannya, Senin (12/8).
Dalam kunjungannya, Nicke menyoroti beberapa aspek penting seperti keselamatan, digitalisasi, bauran energi, dan kapasitas. Dia menyebutkan keamanan di terminal ini terkelola dengan baik, digitalisasi di lapangan dan control room menunjukkan sinergi yang baik antara PET dan Pertamina Trans Kontinental, serta adanya pemasangan PLTS yang perlu diperluas.
"Lalu kita lihat digitalisasi, baik di lapangan maupun di control room sudah bisa mengelola sinergi yang baik antara PET dan Pertamina Trans Kontinental yang mengelola pelabuhannya. Semuanya sudah terkoneksi, ke depan tinggal ditingkatkan untuk pemanfaatan datanya," jelas Nicke.
Selain itu, Nicke memuji operasi terminal yang tidak mengalami hambatan dan menilai adanya potensi untuk peningkatan kapasitas lebih lanjut.
"Serta dari sisi kapasitas, masih sangat memungkinkan Tanjung Sekong ini ditingkatkan untuk mendukungmterminal lainnya. Masih ada ruang ini," tutur Nicke.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, berharap peningkatan fasilitas ini dapat mendukung performa operasional dan pelayanan, serta memperkuat ketahanan energi nasional.
"Ini juga mencerminkan sinergi yang berjalan dengan baik di Pertamina Group untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujar Riva.
Jadi contoh standar pengelolaan terminal energi
CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi, menambahkan LPG Terminal Tanjung Sekong akan menjadi contoh standar pengelolaan terminal energi oleh PET.
"Kami tentunya juga mendorong PET untuk melakukan studi banding agar terminal yang dikelola oleh Pertamina Group bisa memiliki standar internasional," terang Yoki.
Perlu diketahui, LPG Terminal Tanjung Sekong, yang terletak di Cilegon, Banten, merupakan salah satu dari enam terminal energi yang dikelola oleh PET.
Terminal ini telah mengalami upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated pada 2020, memiliki kapasitas penyimpanan 98.000 MT, dan menerima sertifikasi internasional Renewable Energy Certificate (REC) serta penghargaan PROPER Hijau.
PET juga aktif melakukan inisiatif lingkungan seperti pemasangan solar cell dan kegiatan konservasi badak di Taman Nasional Ujung Kulon.