Jajaran Direksi dan Komisaris PGN Dirombak, Arcandra Tahar Tak Lagi Jadi Komisaris Utama
Keputusan itu berdasarkan 81 persen dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir.
Pada RUPSLB ini, pemegang saham PGN memutuskan Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen PGN.
Jajaran Direksi dan Komisaris PGN Dirombak, Arcandra Tahar Tak Lagi Jadi Komisaris Utama
Jajaran Direksi dan Komisaris PGN Dirombak, Arcandra Tahar Tak Lagi Jadi Komisaris Utama
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menetapkan jajaran pengurus komisaris dan direksi baru perusahaan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (14/11).
Pada RUPSLB ini, pemegang saham PGN memutuskan Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen PGN.
RUPSLB juga memutuskan untuk mengangkat Abdullah Aufa Fuad sebagai Komisaris Independen PGN. Selain itu, memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar sebagai Komisaris Utama dan Paiman Rahardjo sebagai Komisaris Independen.
Rapat juga turut mengangkat Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Sales dan Operasi, Rosa Permata Sari sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, serta Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi.
Selain itu, memberhentikan dengan hormat Achmad Muchtasyar sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi dan Faris Aziz sebagai Direktur Sales dan Operasi.
"Sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB hari ini, maka para pemegang saham telah memutuskan perubahan pengurus komisaris dan direksi PGN," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.
merdeka.com
Keputusan itu berdasarkan 81 persen dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir."Bergabungnya Pak Amien, Pak Abdullah, Bu Rosa, dan Bu Ratih dalam pengurus perseroan PGN, diharapkan dapat memperkokoh kinerja dewan komisaris, direksi, dan manajemen PGN. Khususnya mengarahkan PGN sebagai Subholding Gas Pertamina untuk terus optimal dalam distribusi dan inovasi gas bumi berkelanjutan, serta diversifikasi bisnis untuk keandalan energi nasional maupun memasuki pasar internasional," ujar Rachmat.
Dengan demikian, susunan Komisaris dan Direksi PGN yang baru adalah:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Amien Sunaryadi
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad
Komisaris Independen : Dini Shanti Purwono
Dewan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidarta
Direktur Sales dan Operasi : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat
Rachmat menambahkan sampai triwulan III-2023, PGN telah menyalurkan gas bumi 935 BBTUD untuk melayani 839.151 pelanggan di 73 kota/kabupaten dengan cakupan infrastruktur pipa gas bumi 11.675 km. Infrastruktur gas bumi lainnya berupa FSRU, land based regasification, SPBG, dan LPG processing plant.
PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di antaranya gasifikasi kilang, revitalisasi LNG hub, dan proyek biometana. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.
Menurut dia, PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas.
Maka dari itu, lanjutnya, Arief Setiawan Handoko, selaku Direktur Utama PGN, akan menakhodai perseroan dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan untuk menghadapi volatilitas perekonomian dan energi global.
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan terobosan dan efisiensi pada seluruh program kerja PGN. Dukungan dari pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapai target-target tersebut.
merdeka.com
Selama ini, menurut Rachmat, PGN juga melaksanakan mandat pemerintah berupa proyek strategis nasional (PSN) yakni membangun infrastruktur jargas rumah tangga.
Sampai dengan saat ini, PGN telah mengembangkan jargas rumah tangga sebanyak 834.165 sambungan rumah (SR).
"2024, merupakan tahun menantang bagi PGN. Mengingat kondisi global yang masih dinamis terutama di sektor energi. Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan menuju target net zero emission di masa transisi energi, PGN diharapkan terus positif dalam melaksanakan kapabilitas dalam utilisasi gas bumi di seluruh sektor," kata Rachmat.