Jokowi akui kerap dapat desakan buka keran impor beras

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui dirinya kerap mendapat desakan untuk membuka keran impor beras besar-besaran. Impor dilakukan sebagai solusi mengatasi kenaikan harga beras.
"Kalau mau gampang menyelesaikan memang dengan impor, tapi saya tahan untuk tidak impor meski ada desakan dari sana-sini," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan dimulainya pembangunan Waduk Keureutoe di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, seperti dilansir dari Antara, Senin (9/3).
Jokowi tetap berkeyakinan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada beras. Impor, menurutnya, adalah sesuatu yang tidak dibutuhkan.
"Beberapa waktu lalu memang ada gejolak harga beras di mana harga beras mengalami kenaikan yang tidak wajar," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan Indonesia saat ini masih memiliki cadangan beras sebanyak 1,7 juta ton. Stok ini dirasa cukup apabila badan urusan logistik (Bulog) mau melakukan operasi pasar guna menurunkan harga beras.
"Pertengahan bulan lalu stok di Bulog dilepas sebanyak 400.000 ton, selain itu pertengahan Maret juga akan mulai musim panen," katanya.
Presiden menyebutkan operasi pasar sukses menurunkan harga beras dimulai dari Pasar Induk Cipinang Jakarta. "Ternyata harga beras di Cipinang kemudian turun dan saya harapkan bisa turun sampai Rp 2.000 per Kg," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya